Nuzulul Quran merupakan peristiwa bersejarah dalam agama Islam yang menandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw. Proses turunnya Al-Quran berlangsung dalam beberapa tahap, dimulai dari diturunkannya wahyu Allah dari Lauh Mahfudz ke langit dunia secara keseluruhan, lalu di turunkannya wahyu tersebut kepada Nabi Muhammad saw secara bertahap sesuai dengan kebutuhan umat Islam pada saat itu. Wahyu Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk hukum, jawaban atas situasi tertentu, perintah atau larangan, serta kisah-kisah umat terdahulu. Imam Ibnu Katsir dalam karyanya menyebutkan bahwa wahyu pertama turun pada malam Senin, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadan, meskipun ada juga pendapat yang menyebutkan tanggal 24 Ramadan. Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya memperingati malam Nuzulul Quran setiap tahunnya pada tanggal 17 Ramadan. Peringatan ini mengacu pada turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw saat beliau berkontemplasi di Gua Hira, Jabal Nur. Turunnya Al-Quran juga dihubungkan dengan malam Lailatul Qadar, yang merupakan malam kemuliaan lebih baik daripada 1000 bulan. Perbedaan pendapat terjadi soal apakah Al-Quran turun secara keseluruhan pada Lailatul Qadar atau hanya sebagian, yakni wahyu pertama kepada Nabi Muhammad saw. Peringatan Nuzulul Quran setiap 17 Ramadan memiliki tujuan untuk membangun pemahaman dan pengamalan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
Sejarah dan Signifikansi Nuzulul Quran pada 17 Ramadan
