Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, memberikan dukungan terhadap langkah pemerintah dalam melakukan penataan dan standarisasi infrastruktur bangunan pesantren di Indonesia. Hal ini menjadi respons atas tragedi runtuhnya masjid di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan lebih dari 60 santri. Huda menekankan pentingnya kehadiran negara untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para santri yang tinggal dalam lingkungan pesantren dengan standar kelayakan yang memadai. Selama ini, pembangunan infrastruktur pesantren banyak bergantung pada inisiatif masyarakat tanpa mekanisme yang tegas dari pemerintah untuk memastikan persyaratan teknis dan keselamatan bangunan terpenuhi.
Menurut Huda, pesantren yang telah lama berdiri dan memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan nasional layak mendapat perhatian negara dalam penyediaan infrastruktur yang layak dan aman. Penghargaan juga diberikan terhadap Presiden Prabowo Subianto yang menugaskan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk menata pembangunan infrastruktur pesantren di Indonesia sebagai bentuk serius pemerintah dalam meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan keagamaan. Terkait Pondok Pesantren Al-Khoziny, Huda meminta bantuan nyata dari pemerintah untuk memastikan kelangsungan pendidikan di sana tetap terjamin, terlepas dari proses hukum yang sedang berjalan.
Huda juga menekankan bahwa proses hukum yang sedang berlangsung harus tetap dihormati, namun tidak boleh menghambat proses pemulihan dan pembangunan kembali fasilitas pendidikan. Fokus utama adalah menjamin keselamatan dan masa depan para santri yang menjadi prioritas utama. Dukungan dari negara diharapkan untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pesantren di Indonesia memenuhi standar kelayakan dan keselamatan yang diperlukan.
