Menanggapi usulan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait peningkatan keamanan pangan dan gizi dalam kurikulum sekolah, Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina menyatakan pendapatnya. Arzeti menyambut positif wacana tersebut namun lebih menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bertanggung jawab terhadap Makan Bergizi Gratis (MBG) di lingkungan sekolah. Menurutnya, edukasi terhadap keamanan pangan dan gizi memang penting, namun prioritas utama seharusnya diberikan pada para pengelola kantin, penyedia katering, dan pihak terkait yang terlibat dalam distribusi makanan di sekolah.
Arzeti menyoroti perlunya pelatihan dan sertifikasi untuk para pengelola makanan sekolah agar mereka paham akan prinsip dasar keamanan pangan dan gizi. Menurutnya, anak-anak dapat belajar tentang gizi namun jika makanan yang disajikan masih kurang berkualitas, hal tersebut menjadi kontraproduktif. Oleh karena itu, Arzeti mendorong agar Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memperkuat sistem pengawasan dan meningkatkan kapasitas SDM yang terlibat dalam mengelola MBG.
Menkes Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengusulkan agar pembelajaran mengenai keamanan pangan dan gizi masuk ke dalam kurikulum sekolah sebagai upaya pencegahan terhadap masalah keracunan dan stunting. Menurut Menkes, ini merupakan langkah dalam mendidik anak-anak tentang pentingnya makanan yang aman dan bergizi. Kerja sama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta instansi terkait di daerah diharapkan dapat memperkuat program tersebut demi meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda. Dengan demikian, fokus pada kualitas makanan yang disajikan di sekolah dianggap lebih penting daripada pendidikan gizi kepada siswa sebagai pelengkap yang berkelanjutan.





