Sejumlah siswa di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng IV, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mengalami ketidaksenangan terhadap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mereka terima. Menu yang disediakan Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKRIB) hanya terdiri dari tempe dan sayur, tanpa lauk hewani seperti daging atau telur. Hal ini disebabkan karena daging dan telur yang seharusnya disediakan telah basi dan tidak layak konsumsi. Sebagai respons, YKRIB memberikan penjelasan dan permintaan maaf kepada siswa di SDK Ruteng IV terkait hal ini.
Pimpinan YKRIB, Yetri, menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak menyajikan lauk hewani adalah untuk menjaga kesehatan siswa. Sebagai gantinya, YKRIB menyediakan lauk karbohidrat, lauk nabati, sayur, dan buah. Program MBG di Kabupaten Manggarai dijalankan oleh Satuan Pelayanan pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu Cabang Ruteng.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah yang berlaku sejak Januari 2025, yang bertujuan untuk memastikan asupan gizi yang seimbang dan aman bagi peserta didik dari PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Standar gizi dan menu MBG diatur berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) sesuai Permenkes No. 28 Tahun 2019. Pemerintah juga menekankan pentingnya pengelolaan program MBG yang baik, transparan, dan melibatkan pengawasan ketat.
Protes siswa di SDK Ruteng IV menekankan pentingnya kepatuhan pada standar dan aturan MBG yang telah ditetapkan pemerintah. Kualitas bahan makanan dan kendala teknis harus segera diatasi untuk memastikan tujuan utama program, yaitu pemenuhan gizi anak sekolah secara layak dan aman, tercapai.