Laporan: Malpraktik di Samarinda, Kuasa Hukum Korban Mengadu ke DPRD

by -13 Views

Titus Tibayan Pakalla, SH telah mengajukan surat permohonan audensi kepada DPRD Kota Samarinda. Foto yang diunggah dalam artikel menampilkan ekspresi eksklusif tindakan tersebut. Rias Kharunnisa, seorang perempuan muda asal Samarinda, sedang berjuang untuk mencari keadilan setelah mengalami dugaan malpraktik atau kesalahan diagnosis medis di Rumah Sakit Haji Darjad. Perjuangan ini didampingi oleh Tim Kuasa Hukumnya karena trauma fisik dan psikis yang ditinggalkan oleh kejadian tersebut.

Titus Tibayan Pakalla, selaku Kuasa Hukum Rias, menyampaikan harapan agar audiensi dapat dilaksanakan pada tanggal 28 April 2025 untuk membuka ruang dialog dan menyelesaikan masalah yang dihadapi klien mereka. Kejadian bermula pada malam tanggal 15 Oktober 2024 saat Rias mengalami gejala mual, muntah, dan diare hebat setelah mengonsumsi Dodol Ketan. Dengan riwayat maag akut, gejala tersebut tidak menjadi hal yang luar biasa bagi Rias, namun kondisinya terus memburuk hingga harus dirawat di Rumah Sakit Haji Darjad.

Tanpa pemeriksaan yang memadai dan tanpa konfirmasi medis yang menyeluruh, Rias diberitahu bahwa harus menjalani operasi usus buntu. Titus menyatakan bahwa tidak ada gejala yang menunjukkan usus buntu dan hasil USG tidak pernah ditunjukkan kepada klien mereka. Keputusan untuk menolak tindakan medis tersebut direspons dengan ancaman dari rumah sakit untuk membebankan biaya pengobatan yang semestinya ditanggung oleh BPJS.

Setelah menjalani operasi, kondisi Rias tidak kunjung membaik bahkan menjadi lebih buruk. Operasi ulang harus dilakukan dan Rias tetap dalam keadaan lemah setelah dirawat di rumah sakit lain. Usaha penyelesaian secara kekeluargaan tidak membuahkan hasil, sehingga langkah hukum diambil. Melalui forum audiensi di DPRD Kota Samarinda, pihak rumah sakit, dokter terkait, dan instansi lain diharapkan dapat duduk bersama untuk membahas tanggung jawab yang jelas.

Rias berharap untuk mendapatkan keadilan dan Titus memastikan bahwa klien mereka hanya menginginkan hal tersebut. Pascaoperasi, Rias tidak hanya merasakan sakit fisik tetapi juga merasa dikhianati oleh sistem kesehatan. Melalui forum audiensi, harapannya adalah suara kecilnya dapat terdengar lebih nyaring. Hingga berita ini ditayangkan, dokter yang diduga melakukan tindakan operasi usus buntu masih belum memberikan respon terhadap kasus ini.

Dengan upaya yang terus dilakukan, Pembaca dapat mengakses informasi lebih lanjut melalui link berikut.

Source link