Propam Polda Sulawesi Utara sedang memeriksa delapan personel yang diduga terlibat dalam insiden penembakan yang mengakibatkan kematian seorang warga Kabupaten Minahasa Tenggara. Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi, menyatakan bahwa kedelapan anggota tersebut saat ini ditempatkan di tempat khusus untuk memudahkan proses pemeriksaan oleh penyidik Propam. Tim Laboratorium Forensik Polda Sulut juga sedang melakukan uji balistik terhadap senjata api dan amunisi yang diduga digunakan dalam peristiwa penembakan tersebut.
Kronologi insiden ini bermula ketika sekelompok orang yang tidak dikenal diduga hendak mencuri hasil tambang di kawasan tambang emas tanpa izin. Ketika petugas yang berjaga di lokasi melepaskan tembakan peringatan, namun para pelaku tidak mengindahkannya. Akibatnya, tiga warga menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia. Massa tersebut juga melakukan perusakan, membakar aset, dan merampok barang-barang di lokasi.
Propam Polda Sulut menegaskan bahwa situasi di Kabupaten Minahasa Tenggara saat ini dalam keadaan kondusif setelah peristiwa tragis ini terjadi. Bahagia juga mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan tim forensik terkait hasil autopsi. Pemeriksaan terhadap delapan anggota Polda Sulut yang diduga terlibat dalam insiden tersebut juga sedang dilakukan oleh Bidang Propam Polda Sulut di lokasi tambang Alason Ratatotok.
