Deklarasi Beijing: Hamas dan Fatah Bersatu, Indonesia Ingatkan Persatuan Penting bagi Masa Depan Palestina

by -65 Views

Kamis, 25 Juli 2024 – 06:32 WIB

Jakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyambut baik disepakatinya Deklarasi Beijing, yang disebutnya merupakan langkah maju dalam mendorong rekonsiliasi dan persatuan bangsa Palestina.

Retno, yang tengah berada di Vientiane, Laos, untuk mengikuti rangkaian Pertemuan Menlu ASEAN, menegaskan pentingnya persatuan bangsa Palestina terutama di tengah konflik yang berlangsung di Jalur Gaza.

“Indonesia berharap apa yang telah disepakati dapat diimplementasikan,” tutur Retno dalam pernyataan tertulis yang disampaikan Juru Bicara Kemlu Roy Soemirat di Jakarta, Rabu, 24 Juli 2024.

Menurut Retno, isu persatuan juga selalu disampaikan Indonesia dalam setiap pertemuan dengan faksi-faksi Palestina.

“Persatuan merupakan kunci bagi upaya mewujudkan perdamaian dan masa depan Palestina,” tuturnya.

Sebanyak 14 faksi di Palestina sepakat untuk menandatangani Deklarasi Beijing, guna mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan nasional Palestina. Mereka sepakat membentuk pemerintah “rekonsiliasi nasional sementara” yang berfokus pada pemerintahan pascaperang di Gaza, kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Deklarasi Beijing tersebut dicapai setelah pembicaraan yang diikuti para perwakilan 14 faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, di Beijing pada 21-23 Juli 2024. Faksi-faksi Palestina tersebut berjanji “mengakhiri perpecahan dan memperkokoh persatuan,” demikian isi deklarasi itu.

“Kunci dari proses rekonsiliasi internal faksi-faksi Palestina adalah menjaga kepercayaan yang teguh, memahami arah dan melanjutkan langkah demi langkah,” kata Wang, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kemlu China.

“Seruan terkuat adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka, sejalan dengan resolusi PBB yang relevan,” ujar Wang. Dia menambahkan bahwa, “Hasil intinya adalah memperjelas bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) merupakan satu-satunya perwakilan sah seluruh rakyat Palestina.”

“Rekonsiliasi adalah masalah internal faksi-faksi Palestina, namun hal ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan komunitas internasional,” kata Menlu China itu.

“Dalam perjalanan menuju rekonsiliasi, China memiliki arah dan tujuan yang sama dengan sebagian besar negara Arab dan Islam,” kata Wang.

Pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuk, yang menghadiri pertemuan tersebut, mengatakan, “Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional.”

“Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukan untuk itu,” ujarnya, menambahkan. (ant)