Selasa, 3 September 2024 – 07:47 WIB
Jakarta, VIVA – Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung memiliki ide untuk membuat jalan layang untuk sepeda. Ia mengaku, konsep pemisahan jalur tersebut sudah lebih dulu diadopsi di negara lain.
Baca Juga :
Sule Pilih Dunia Hiburan, Tolak Tawaran Menggiurkan di Politik
“Jalur sepeda ada dua alternatif, sekarang negara-negara yang sudah baik, jalur sepeda itu tidak menjadi satu dengan jalur mobil. Selalu elevated,” ujar Pramono kepada wartawan di Jakarta Pusat, dikutip Selasa, 3 September 2024.
Di sisi lain, Pramono mendapat keluhan dari masyarakat. Salah satunya terkait jalur sepeda di Jakarta. Warga meminta jalur sepeda diperhatikan dan diperbaiki.
Baca Juga :
Hasil Tes Kesehatan Pramono-Rano Karno, RK-Suswono, dan Dharma-Kun Bebas Narkotika
Selain itu, warga juga mengeluhkan terkait waktu pesepeda dibolehkan melintas di badan Jalan Sudirman-MH Thamrin di luar jalur sepeda yang disiapkan.
Baca Juga :
Pramono Tak akan Minta Endorse Jokowi: Ada Ketua Umum Partai Ajak Car Free Day Bareng
“Orang bersepeda sekarang kan ngomel-ngomel jam 6 udah ditutup, minta jam 6.30 dibuka, kalau saya diberikan kesempatan itu apa yang sudah diadakan dengan jalur sepeda diperbaiki,” ujarnya.
Sekretaris Kabinet itu kemudian berbicara terkait jalur layang untuk sepeda. Untuk ke depannya, kata dia, jalur itu bakal dikhususkan untuk pesepeda dan pemotor. Sementara kendaraan roda empat dapat melintas di jalur bawah. Dengan begitu, ia yakin ide tersebut bisa menangani kemacetan di Jakarta.
“Kalau perlu dibuatkan elevated, elevated buat siapa? Khusus untuk sepeda dan motor. Supaya di bawah kemacetan berkurang banyak di Sudirman-Thamrin, ini contoh saja. Tentunya problem yang seperti ini banyak banget,” katanya.
Sebelumnya, bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno menggaransi tak akan membongkar jalur sepeda di Jakarta, jika terpilih bersama Pramono Anung pada Pilgub Jakarta 2024.
Demikian disampaikan Rano usai menghadiri acara Fun Walk Alumni SMAN 6, 9 dan 11 Jakarta, di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 1 September 2024.
Rano Karno mulanya mengatakan bahwa lintasan sepeda di Jakarta terlalu kecil dan hanya cocok untuk jalur otopet atau skuter.
“Ada permintaan khusus, ‘Bang jalur track sepeda kita jangan dibongkar’. Gue bilang ‘ini bukan jalur sepeda, ini jalur otopet kekecilan’. Sebetulnya untuk jalur sepeda sangat kecil, tapi mungkin karena keterbatasan area kan jadi ini yang baru,” kata Rano Karno.
Untuk itu, Rano menegaskan tidak akan membongkar jalur sepeda di Jakarta. Justru, akan diperbesar dan diperluas.
“Yang pasti tidak akan kami bongkar, malah kalau memungkinkan kami perbesar. Untuk apa? Untuk menjadi track sepeda yang tidak mengganggu lalu lintas yang lain,” kata politikus PDIP itu.
Halaman Selanjutnya