Pembahasan Gencatan Senjata Palestina Akan Dilanjutkan Jumat Ini

by -124 Views

Jumat, 16 Agustus 2024 – 06:08 WIB

Washington, VIVA – Negosiasi mengenai gencatan senjata yang telah lama diupayakan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza yang sedang berlangsung di Qatar akan dilanjutkan hari ini Jumat, 16 Agustus 2024, karena para juru runding berusaha menyelesaikan rincian implementasinya, kata Gedung Putih pada Kamis.

Baca Juga :


Indonesia Ternyata Masih Impor Produk Israel, Nilainya Rp 627,9 Miliar di Januari hingga Juli 2024

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa “masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan” terkait kesepakatan tersebut, yang akan mengakhiri permusuhan setidaknya selama enam minggu, memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, dan membebaskan sandera yang masih ditahan oleh kelompok Palestina, Hamas, di wilayah pesisir.

“Mengingat kompleksitas kesepakatan ini, kami tidak mengharapkan hasil pembicaraan ini hari ini akan mencapai kesepakatan. Bahkan, saya memperkirakan pembicaraan akan berlanjut hingga besok. Hal ini merupakan pekerjaan yang sangat penting,” katanya kepada wartawan dalam sebuah pertemuan virtual.

Baca Juga :


Parah, Israel Tahan Presiden Asosiasi Sepakbola Palestina

John Kirby (Dok: ANews)

Foto :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

“Hambatan yang tersisa dapat diatasi, dan kami harus menyelesaikan proses ini. Kami perlu melihat para sandera dibebaskan, bantuan untuk warga sipil Palestina di Gaza, keamanan bagi Israel, dan penurunan ketegangan di kawasan, dan kami perlu melihat hal-hal tersebut sesegera mungkin. Jadi, hari ini adalah awal yang menjanjikan, dan kami akan memberikan lebih banyak informasi sepanjang hari ini dan hingga besok saat perkembangan terus berlanjut,” tambahnya.

Baca Juga :


Laporan Politico, MBS Setuju Normalisasi Hubungan dengan Israel Meski Bertaruh Nyawa

Kirby membuat pernyataan itu saat negosiasi baru saja dimulai. Dia mengatakan bahwa kerangka kesepakatan sebagian besar telah disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat, dan kesenjangan yang tersisa berada pada “pelaksanaan kesepakatan.”

Dia menolak mengungkapkan area ketidaksepakatan yang masih ada.

Para mediator dari AS, Qatar, Mesir, dan Israel turut serta dalam pembahasan ini. Hamas pada Rabu mengatakan tidak akan ikut dalam putaran pembicaraan terbaru ini, dengan menyatakan lebih tertarik  membahas pelaksanaan kesepakatan daripada konten tambahan.

Ketika ditanya tentang ketidakhadiran Hamas dalam diskusi itu, Kirby mengatakan format saat ini mirip dengan putaran pembicaraan sebelumnya di mana mediator dari Qatar dan Mesir berkoordinasi dengan Hamas.

“Di masa lalu, hal ini telah berjalan sangat mirip dengan yang terjadi di Doha hari ini, di mana para mediator akan duduk dan berdiskusi, menyelesaikan berbagai hal, dan kemudian para mediator tersebut akan berhubungan dengan Hamas, dan kemudian para pemimpin Hamas di Doha akan berkomunikasi langsung dengan Mr. Sinwar untuk mendapatkan jawaban akhir,” katanya.

Kirby merujuk Yahya Sinwar, pejabat tertinggi Hamas di Gaza yang diangkat sebagai pemimpin politik senior kelompok tersebut setelah pembunuhan Ismail Haniyeh pada 31 Juli di ibu kota Iran, Teheran.

Direktur CIA Bill Burns dan Brett McGurk, pejabat senior Presiden Joe Biden untuk Timur Tengah, mewakili AS di meja perundingan.

Lebih dari 40.000 warga Palestina tewas selama perang Israel di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Sebagian besar wilayah pesisir itu rata dengan tanah akibat gempuran terus menerus Israel yang telah meratakan seluruh daerah tersebut menjadi hamparan puing-puing.

VIVA Militer: Tentara Israel dari Divisi 143 (Divisi Gaza)

Warga Gaza terus menghadapi kekurangan pangan, air, dan obat-obatan akibat pembatasan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan, serta pembatasan yang signifikan terhadap pergerakan konvoi bantuan setelah mereka memasuki Jalur Gaza.

Sebanyak 1.139 orang tewas dalam serangan lintas batas yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, yang memicu terjadinya perang saat ini. (ANT)

Halaman Selanjutnya

Para mediator dari AS, Qatar, Mesir, dan Israel turut serta dalam pembahasan ini. Hamas pada Rabu mengatakan tidak akan ikut dalam putaran pembicaraan terbaru ini, dengan menyatakan lebih tertarik  membahas pelaksanaan kesepakatan daripada konten tambahan.