Depok – Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan para korban kecelakaan maut di Ciater, Jawa Barat akan bebas dari biaya pengobatan. Biaya pengobatan para korban akan ditanggung pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sedangkan untuk korban meninggal dunia juga akan mendapat bantuan berupa santunan. Namun mengenai besaran santunan belum dapat dipastikan. Pihaknya segera berkordinasi dengan Dinas Sosial Depok untuk memastikan alokasi anggaran bagi korban meninggal dunia dan luka berat.
“Mudah-mudahan tidak ada yang meninggal lagi, bisa ditangani yang (luka) berat,” katanya, Minggu, 12 Mei 2024.
Ketersediaan anggaran untuk santunan saat ini masih dicek. Alokasinya akan diambil dari APBD Depok. Pihaknya juga sebelumnya memberikan santunan untuk korban kecelakaan di Tol Cipali KM 54.
Baca Juga :
Fakta Mengejutkan di Balik Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Asal Depok di Ciater Subang
“Itu sudah kita berikan santunan kepada keluarga,” ungkapnya.
Pemkot Depok bersama Polres Metro Depok langsung bergerak cepat menangani kecelakaan. Puluhan ambulan dari Depok dikirim ke Subang untuk menjemput korban luka dan meninggal dunia.
“Totalnya sekitar 34 mobil jenazah dan ambulans untuk diberangkatkan ke sana, sekarang sudah di sana semuanya,” ujarnya.
Saat ini sejumlah korban luka berat masih menjalani perawatan di rumah sakit di Subang. Korban luka berat tidak dapat langsung dibawa ke Depok karena harus menjalani operasi terlebih dahulu.
“Kalau tidak salah ada 4 orang, selain itu luka sedang dan luka ringan dibawa berangsur-angsur setelah mereka dipersiapkan ambulans lebih lengkap,” bebernya.
Saat ini korban meninggal dunia sedang dilakukan identifikasi. Dari belasan korban tersebut, masih ada satu yang belum selesai diidentifikasi. Setelah proses identifikasi selesai, jenazah akan dibawa ke Depok.
“Keluarga minta ke rumahnya masing-masing, tapi saya bilang selesaikan identifikasinya, dan BAP-nya dengan kepolisian setempat diserahkan kepada Polres Metro Depok yang ke sana juga, nanti di sini diserahkan kepada keluarga dan tandatangan bahwa jenazah sudah diterima oleh pihak keluarga, sebab mereka tidak berkenan untuk ditempatkan ke RSUD, jadi langsung ke keluarga mereka,” katanya.
Halaman Selanjutnya
“Totalnya sekitar 34 mobil jenazah dan ambulans untuk diberangkatkan ke sana, sekarang sudah di sana semuanya,” ujarnya.