Jakarta – (VanusNews) Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mendukung wacana pemberlakuan kebijakan WFH (work from home) atau perpanjang cuti lebaran untuk PNS (pegawai negeri sipil) maupun karyawan swasta dan pemerintahan.
Menurut Habib Syakur, pemberlakuan kebijakan tersebut memberikan dampak sosial dan psikologis di tengah situasi lebaran 2024 seperti saat ini.
“Saya setuju kalau cuti lebaran diperpanjang,” kata Habib Syakur kepada para wartawan, Sabtu (13/4/2024).
Habib Syakur menilai, pembatasan cuti lebaran hingga 12 April 2024 tidak akan efektif.
“Selain persoalan sosial yang belum terpenuhi dengan baik oleh para PNS, ASN dan pegawai swasta Muslim yang cuti karena memenuhi silaturrahmi dan halal bihalal dengan sanak saudara, pembatasan 12 April juga tidak efektif untuk kualitas kerja. Kalau hati kurang tenang, halal bihalal belum tuntas dengan keluarga, produktivitas juga kurang maksimal,” ujar Habib Syakur.
Hal yang tak kalah penting, menurut Habib Syakur adalah kemacetan.
Menurut tokoh agama dari Malang Raya itu, memperpanjang masa cuti lebaran atau pemberlakuan kebijakan WFH bisa mengurai kemacetan dan kepadatan lalu lintas saat arus balik.
“Kalau tidak diperpanjang, orang-orang bisa saling buru-buru balik, lalu tol macet, lalu lintas padat. Cenderung rentan banyak kecelakaan ya,” tutur Habib Syakur.
Oleh sebab itu, Habib Syakur berharap Presiden Joko Widodo mempertimbangkan aspek penting ini demi memaksimalkan kualitas kerja karyawan dan pegawai, serta meminimalisir kecelakaan di jalan raya.
“Saya berharap Presiden Jokowi perintahkan Menaker, Menpan-RB dan Menteri Agama untuk memberikan perhatian. Berlakukan kebijakan WFH atau perpanjang cuti lebaran demi kemaslahatan yang lebih besar, dan kurangi mudharat,” pungkas Habib Syakur. VN-DAN