Prabowo-Puan Berencana Pertemuan, Pengamat Sebut Upaya Meredam Situasi Politik dan Gagalnya Rencana Hak Angket

by -79 Views

Jakarta – (VanusNews) Rencana pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dinilai sebagai langkah cerdas Prabowo Subianto untuk menenangkan situasi politik pasca Pilpres 2024.

Seperti yang diketahui, rencana pertemuan Puan dengan Prabowo ini merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal ini diungkapkan oleh politisi PDIP Said Abdullah.

“Rencana pertemuan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto menurut saya adalah bagian dari diplomasi politik pasca Pilpres 2024,” kata Direktur Executive Partner Politik Indonesia Abubakar Solissa ketika dihubungi, Jumat (12/04/2024).

Menurut Solissa, selain untuk menenangkan situasi politik, rencana pertemuan tersebut juga bertujuan untuk mengatur jadwal pertemuan antara Prabowo dan Megawati Soekarno Putri.

“Kehadiran Puan juga sekaligus mengatur agenda pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang direncanakan setelah sengketa Pilpres di MK selesai,” ucap Solissa.

Solissa menyatakan, pertemuan antara Prabowo dan Puan ini memiliki dua perspektif, yaitu untuk kepentingan Prabowo setelah memenangkan Pilpres 2024 dan untuk menenangkan upaya pembentukan hak angket oleh DPR RI serta kepentingan PDIP agar posisi Ketua DPR RI tetap dipegang oleh PDIP.

“Pertemuan ini menurut saya bisa dilihat dari dua perspektif. Pertama, ada kepentingan besar dari pihak Prabowo untuk menenangkan situasi politik setelah pemilu, terutama terkait dengan upaya hak angket yang diusulkan oleh partai pendukung 01 dan 03 di DPR,” ungkap Solissa.

“Kedua, Puan tidak ingin posisi Ketua DPR yang sudah diperoleh oleh PDIP pada Pileg 2024 hilang karena fragmentasi ekstrim partai politik yang dapat berujung pada perubahan undang-undang MD3,” lanjut Solissa.

Menurut Solissa, langkah PDIP untuk menjaga posisi Ketua DPR RI adalah langkah yang tepat, karena PDIP sendiri telah mengalami kesulitan terkait perubahan amandemen UU MD3 yang menggeser posisi mereka dari kursi Ketua DPR RI, padahal mereka (PDIP) adalah pemenang Pemilu 2014.

“Terutama PDIP pernah mengalami kesulitan pada Pemilu 2014, di mana pada saat itu PDIP sebagai pemenang Pemilu tapi gagal mempertahankan posisi Ketua DPR karena perubahan UU MD3,” ungkap Solissa.

Namun demikian, lanjut Solissa, pertemuan ini tidak serta merta membuat PDIP akan masuk ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Hubungan yang kurang baik antara Megawati dan Jokowi serta Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan menjadi hambatan bagi PDIP untuk bergabung dalam koalisi,” kata Solissa.

Lebih lanjut, Solissa menyatakan, pertemuan antara Puan Maharani dan Prabowo Subianto akan menenangkan proses pembentukan hak angket di DPR RI.

“Pertemuan ini akan memiliki dampak besar pada proses hak angket di DPR RI. PDIP sebagai partai dengan jumlah kursi terbanyak memiliki pengaruh besar dalam pembentukan hak angket. Jika Megawati dan Prabowo bertemu, maka hak angket akan tertunda,” tutup Abubakar Solissa. VN-DAN