Jakarta – PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) memastikan layanan klaim asuransi tetap berjalan pada masa libur Lebaran 2024. Layanan laporan dan pemantauan proses klaim kendaraan dapat dilakukan secara online selama periode tersebut.
Direktur Utama BRI Insurance Budi Legowo mengungkapkan, peningkatan layanan tersebut mempertimbangkan risiko perjalanan mudik yang mungkin terjadi. Seperti kendaraan yang mengalami gangguan, insiden kecelakaan kecil, dan sebagainya.
“Apabila mengalami risiko pada kendaraan saat mudik Lebaran, masyarakat tidak perlu repot lagi karena sekarang mengajukan klaim kendaraan dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi BRINSmobile,” kata Budi di Jakarta, Senin, 11 Maret 2024.
Dia menjelaskan, nasabah dapat memasukkan nomor tiket laporan klaim serta nomor pelat kendaraan, yang selanjutnya akan menampilkan nomor polis kendaraan tertanggung yang telah dilaporkan. Selanjutnya, nasabah dapat memantau proses klaim melalui aplikasi. Proses pelaporan klaim berlangsung selama 1×24 jam.
Direktur Teknik BRI Insurance Ade Zulfikar menyatakan, perusahaan berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku masyarakat yang kini lebih menyukai layanan online. Hal tersebut diimplementasikan perusahaan melalui layanan digital terintegrasi BRINS Claim Service Solution (B-Class).
“Kami menyederhanakan klaim asuransi yang biasanya rumit dalam satu sistem digital,” ujarnya.
BRI Insurance mencatat premi bruto sebesar Rp3,3 triliun pada tahun 2023, tumbuh 26,60 persen year-on-year (yoy) dari capaian 2022 sebesar Rp2,60 triliun.
Tahun 2024 ini, BRI Insurance mengusung tema tahunan, yaitu ‘Strengthening Interconnected Business to Drive Sustainability with Business Diversification and Partnership’.
Dengan itu, perusahaan menargetkan peningkatan kinerja melalui kolaborasi yang baik di dalam BRI Group maupun mitra bisnis lainnya dalam upaya meningkatkan customer engagement yang mampu menghasilkan nilai dan manfaat dari BRI Insurance.
Halaman Selanjutnya
Diketahui, BRI Insurance mencetak premi bruto sebesar Rp3,3 triliun pada 2023, tumbuh 26,60 persen year-on-year (yoy) dari capaian 2022 sebesar Rp2,60 triliun.