Polisi Menangkap Guru Ngaji di Semarang Setelah Diduga Cabuli Belasan Muridnya

by -148 Views

Minggu, 19 November 2023 – 07:54 WIB

Semarang – Polrestabes Semarang berhasil menangkap seorang guru ngaji yang terlibat dalam kasus pencabulan terhadap beberapa muridnya. Pria yang ditangkap, berinisial PR (51) dan beralamat di Semarang Barat, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Kompol Aris Munandar, Wakasatreskrim Polrestabes Semarang, menjelaskan bahwa penangkapan terhadap tersangka dilakukan setelah adanya laporan dari orang tua korban. Ada 16 korban yang masih di bawah umur yang mengikuti kegiatan ngaji di tempat tersangka. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendataan terkait jumlah korban secara keseluruhan.

Tersangka saat ini telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Semarang. Proses penanganan kasus ini dipercayakan kepada Unit PPA Polrestabes Semarang.

Ketua RT di wilayah tempat tinggal tersangka, David, menyampaikan bahwa penangkapan terhadap PR terjadi pada Jumat (17/11/2023) lalu. David mengetahui kejadian tersebut dari warga setempat.

David juga menambahkan bahwa istri tersangka juga seorang guru ngaji di wilayah tersebut. Namun, tempat kegiatan ngaji tersebut berlokasi di RT 1. Meskipun demikian, karena jumlah muridnya semakin banyak, kegiatan ngaji dipindahkan ke RT lain.

Ketua RT 1 Towaf juga mengungkapkan bahwa rumahnya pernah dijadikan tempat pemeriksaan oleh Unit PPA Polrestabes Semarang terhadap para korban. “Pada Jumat (17/11) kemarin, mereka berkumpul di sini. Ada tiga petugas PPA yang melakukan pemeriksaan,” ujar Towaf.

Ia juga menyatakan keterkejutannya atas kabar tersebut, mengingat PR dikenal sebagai sosok yang taat beragama dan sering memberikan khotbah di Masjid serta nasihat kepada masyarakat sekitar.

Kasus ini sedang ditangani oleh unit PPA, dan tersangka sudah berada dalam tahanan,” jelas AKBP Donny Lumbantoruan, Kasatreskrim Polrestabes Semarang. Sementara itu, Kemampuan yang saya tahu, bekerja di percetakan pada pagi hari dan mengajar di TPQ pada sore hari. Jumlah pasti korban tidak diketahui, namun siswanya diperkirakan belasan,” tambahnya.