Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, telah mengajukan konsep hilirisasi untuk memperluas program pemerintah di Jakarta. Hilirisasi tersebut bertujuan untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, termasuk cadangan nikel, timah, dan energi baru terbarukan.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan respons terhadap gagasan Gibran tersebut. Dia menyampaikan bahwa realisasi investasi pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mencapai angka yang progresif. Bahlil menekankan pentingnya kelanjutan kebijakan tersebut setelah dirinya selesai menjabat.
Bahlil juga mengungkapkan bahwa realisasi investasi pada bidang hilirisasi mencapai Rp 375,4 triliun, atau sekitar 26,5% dari total investasi periode Januari-Desember 2023. Dia berharap investasi pada hilirisasi dapat terus ditingkatkan hingga periode pemerintahan berikutnya.
Dalam acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Bahlil juga menyatakan harapannya agar investasi pada hilirisasi mencapai minimal 45%. Dia meminta agar menteri investasi selanjutnya melanjutkan kebijakan ini tanpa menghentikannya, karena hal itu dianggap berisiko.
Bahlil juga menegaskan bahwa hilirisasi dalam investasi tidak boleh dibubarkan, dan tugas menteri investasi selanjutnya adalah untuk meningkatkan angka investasi pada bidang hilirisasi. Hal tersebut diungkapkan dalam rangka mencari target penambahan investasi sebesar 19%.
Demikianlah kutipan dari Bahlil Lahadalia terkait dengan investasi hilirisasi yang menjadi perbincangan dalam acara tersebut.