20 Negara Di Luar ASEAN Direkomendasikan oleh Sandiaga untuk Bebas Visa Kunjungan

by -173 Views

Jumat, 8 Desember 2023 – 00:12 WIB

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajukan 20 negara tertinggi di luar negeri untuk mendapatkan bebas visa kunjungan selain negara-negara ASEAN. Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 7 Desember 2023.

“Tadi diputuskan untuk diajukan negara-negara mana yang akan diusulkan untuk bebas visa kunjungan. Dari Kemenparekraf mengajukan 20 negara dengan wisatawan mancanegara tertinggi di luar negara luar bebas visa kunjungan yaitu negara ASEAN,” kata Sandi di Kompleks Kepresidenan Jakarta.

Adapun, kata Sandi, negara yang diusulkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di antaranya Australia, China, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Belanda, Jepang, Rusia, Taiwan, Selandia Baru, Italia, dan Spanyol.

“20 negara merupakan teratas penyumbang wisawatan mancanegara ke Indonesia, termasuk beberapa negara Timur Tengah yang berkaitan dengan investasi,” ujarnya.

Sedangkan, Sandi mengatakan Kementerian BUMN mengusulkan 13 bandara menjadi diprioritaskan untuk menampung kunjungan wisatawan mancanegara yang terbuka bagi wisawatan internasional.

“Masukan dari Bu Menlu (Retno Marsudi), Pak Mendagri (Tito Karnavian) ada azas resiprokal dan aspek keamanan dijaga,” jelas dia.

Tentunya, Sandi berharap dengan adanya bebas visa kunjungan akan meningkatkan dampak ekonomi, kunjungan wisatawan meningkatkan investasi dan menarik kegiatan ekonomi digital.

“Harapannya, kita bisa tingkatkan sektor pariwisata yang targetnya Rp200 triliun tahun depan ini dengan menyasar high spender, atau pariwisata berkualitas, khususnya yang berkaitan dengan lama tinggalnya mereka di Indonesia dan dari segi belanja ke ekonomi lokal,” ungkapnya.

Dalam satu bulan ini, lanjut Sandi, Presiden Jokowi menugaskan daftar negara yang akan diajukan untuk bebas kunjungan ini bisa disempurnakan, guna mendapatkan persetujuan dan ditindaklanjuti dengan kebijakan yang akan memberikan bebas visa kunjungan beberapa negara yang akan kita prioritaskan.

“Jadi bukan cuma pariwisata, tapi pertimbangannya investasi dan ekonomi,” pungkasnya.