Mitos dan Fakta Tentang Mimisan: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

by -31 Views

Mimisan: Fakta dan Mitos yang Perlu Anda Ketahui

Mimisan sering dianggap sebagai tanda kelelahan atau gejala penyakit serius, namun sebenarnya kondisi ini umum terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa mitos seputar mimisan yang beredar di masyarakat perlu dibongkar, seperti anggapan bahwa hanya anak-anak yang mengalami mimisan atau bahwa kompres air hangat bisa menghentikan mimisan.

Faktanya, meskipun kasus mimisan lebih sering terjadi pada anak-anak, siapa pun bisa mengalaminya, termasuk orang dewasa dan lansia. Mimisan pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh pembuluh darah di dalam hidung yang menjadi rapuh dan mudah pecah, bisa dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu, tekanan darah tinggi, atau cedera pada wajah. Jika mimisan terjadi berulang kali, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya.

Sering mimisan memang umumnya tidak berbahaya, namun jika terjadi terlalu sering, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Mimisan berulang dapat dipicu oleh kelainan pada sekat hidung atau faktor lain seperti efek samping obat-obatan. Karena itu, periksakan diri ke dokter jika mimisan sering terjadi.

Salah satu mitos seputar cara menghentikan mimisan adalah dengan mendongakkan kepala. Namun, cara yang benar adalah meminta penderita duduk tegak dengan kepala sedikit condong ke depan untuk mencegah darah mengalir ke tenggorokan. Tekan lembut bagian cuping hidung selama 10-15 menit sambil bernapas melalui mulut. Hindari juga penggunaan air hangat untuk menghentikan mimisan, gunakan air dingin atau es untuk mengompres hidung, karena suhu dingin akan membantu mempersempit pembuluh darah sehingga perdarahan bisa segera berhenti.

Jadi, penting untuk memahami fakta dan mitos seputar mimisan agar tidak salah langkah dalam menanganinya. Mimisan memang umum terjadi, namun jika terjadi terlalu sering atau tidak kunjung berhenti, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Source link