Sekolah menengah kejuruan (SMK) memiliki peran penting dalam mencetak tenaga kerja migran yang kompeten dan mampu bersaing di pasar global. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menekankan hal ini saat melakukan kunjungan ke SMKN 1 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kunjungan mendadaknya ini bertujuan untuk melihat langsung semangat belajar siswa dan dedikasi guru di sekolah tersebut.
Fajar menyatakan bahwa kehadirannya bukan sekadar seremonial, tapi juga untuk memperkuat pendidikan vokasi dan meningkatkan kepercayaan diri siswa serta guru. Dia menyoroti pentingnya mendukung pendidikan vokasi yang mengintegrasikan keterampilan, karakter, dan kesiapan mental agar lulusan tidak hanya siap bekerja tetapi juga profesional di tingkat internasional.
Di SMKN 1 Kota Tasikmalaya, 22 siswa dipersiapkan untuk bekerja di Jepang melalui program Special Skill Worker (SSW). Mereka akan diberi pelatihan bahasa Jepang dan keterampilan teknis sebelum berangkat untuk bekerja di sektor perhotelan dan jasa kebersihan. Selain itu, Wamendikdasmen juga berdiskusi dengan siswa yang akan berangkat ke Jepang tahun depan, mengingatkan mereka agar melihat pengalaman kerja sebagai pembelajaran dan pengalaman baru.
Penguatan pendidikan vokasi ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mengutamakan pengembangan sumber daya manusia unggul sebagai prioritas nasional. Prabowo menekankan pentingnya memiliki tenaga kerja Indonesia yang profesional, terampil, dan disiplin tinggi untuk mengisi pasar kerja global dan mengurangi angka pengangguran di dalam negeri. Dengan demikian, SMK diharapkan terus berperan dalam mencetak generasi penerus yang siap berkompetisi di dunia kerja internasional.





