Manuver Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan sosok misterius “Mr J” sebagai Ketua Dewan Pembina ternyata tidak mendapat respon yang diharapkan dari publik. Menurut Igor Dirgantara, Direktur Eksekutif Survei dan Poling Indonesia (SPIN), masyarakat lebih tertarik pada isu-isu nyata sehari-hari, seperti harga bahan pokok dan daya beli. Hal ini membuat sosok “Mr J” kehilangan relevansi di mata publik.
Igor menilai bahwa PSI melakukan kesalahan strategi dengan merahasiakan figur penting dalam partainya. Gimmick politik semacam itu dianggap sudah usang dan tidak menarik bagi pemilih kritis. Sementara itu, perhatian masyarakat beralih pada figur baru di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Gaya komunikasi Purbaya yang berbeda dari pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati, membuatnya menjadi perbincangan hangat dan mengalahkan isu “Mr J” PSI.
Menurut Igor, apa yang disampaikan Menkeu Purbaya lebih relevan dan memiliki dampak langsung dibandingkan dengan wacana “Mr J” di PSI. Dengan demikian, tampaknya PSI perlu memikir ulang strategi politiknya agar dapat tetap relevan dan mendapat perhatian publik.
