Bitcoin sering mengalami koreksi tajam setelah mencapai puncak harga dalam siklus bullish. Data analisis dari EGRAG Crypto menunjukkan pola penurunan besar di masa lalu, dimana setiap tahun mengalami penurunan besar setelah mencapai puncak. Rata-rata, koreksi mencapai 85%. Berdasarkan analisis EGRAG, Bitcoin masih berpotensi naik lebih tinggi sebelum koreksi besar dimulai, dengan proyeksi puncak harga mencapai USD 175.000. Namun, jika harga benar-benar mencapai level tersebut, maka penurunan sekitar 70-80% bisa terjadi, menjatuhkan harga kembali ke kisaran USD 35.000-USD 52.000.
Hari ini, kontrak opsi saham dan ETF senilai USD 4,9 triliun akan kedaluwarsa, lebih dari 1,2 kali lipat kapitalisasi pasar kripto. Fenomena ini, dikenal sebagai triple witching, sering memicu volatilitas besar di pasar tradisional maupun kripto. Analis Crypto Rover juga mencatat pola expiry yang mempengaruhi harga Bitcoin di masa lalu, di mana setelah expiry Maret 2025, Bitcoin mengalami penurunan 17% dalam beberapa minggu. Selain itu, expiry Juni juga menyebabkan harga BTC turun di bawah USD 100.000. Dengan expiry kali ini, para trader di pasar kripto bersiap menghadapi potensi pergerakan tajam dalam waktu dekat, mengantisipasi volatilitas yang bisa terjadi.