Indonesia sedang melangkah maju dalam modernisasi militer udara dengan kontrak besar untuk jet tempur Rafale dari Prancis dan F-15EX dari Amerika Serikat. Kedua pesawat ini dianggap sebagai jet tempur kelas generasi 4.5 terbaik dengan teknologi radar canggih, avionik modern, dan sistem persenjataan kelas dunia. Kehadiran Rafale dan F-15EX di TNI AU diprediksi akan memperkuat posisi udara Indonesia di Asia Tenggara.
Meskipun keduanya merupakan jet tempur unggulan, terdapat perdebatan mengenai keunggulan antara Rafale dan F-15EX, baik dari segi teknologi, persenjataan, maupun peran strategis di langit Indonesia. Rafale dikenal sebagai jet tempur multiperan ringan dengan kelincahan tinggi dan desain yang gesit di udara, sedangkan F-15EX lebih besar dengan kemampuan membawa lebih banyak persenjataan dan cocok untuk misi dominasi udara jarak jauh.
Dari segi avionik dan sistem radar, Rafale dilengkapi dengan teknologi terkini seperti radar AESA RBE2-AA dan sistem peperangan elektronik Spectra. Sementara F-15EX membawa radar AESA AN/APG-82(V)1 dengan jangkauan deteksi yang lebih luas. Persenjataan dan kapasitas muatan juga menjadi pertimbangan, di mana Rafale bisa membawa berbagai jenis senjata presisi, sementara F-15EX memiliki kapasitas senjata yang lebih besar.
Dengan segala keunggulan dan kekurangannya, Rafale dan F-15EX sebenarnya saling melengkapi dan tidak bertarung secara langsung. Rafale cocok untuk misi multiperan dengan kelincahan dan efisiensi tinggi, sementara F-15EX lebih sesuai untuk dominasi udara dengan jangkauan luas dan kapasitas senjata besar. Kedua jet ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan pertahanan udara Indonesia yang luasnya membentang ribuan kilometer.