Tears of Gratitude: A Heartfelt Moment in the SPPG Kitchen

by -26 Views

Serdang Bedagai, 30 Juli 2025 – Getaran tangan dan mata berkilauan, Aslina tidak bisa menahan air matanya. Wanita paruh baya tersebut menceritakan bagaimana hidupnya telah berubah. Saat ini, dia bekerja di Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cempedak Lobang, Sei Rampah, Serdang Bedagai—hanya beberapa langkah dari rumahnya.

“Terima kasih, Pak Presiden, telah membantu kami dalam kehidupan sehari-hari. Kami harap program ini bisa terus berlanjut,” ucap Aslina sambil terbata-bata di antara tangis syukurnya.
Hari itu (30 Juli), Aslina berdiri dengan bangga ketika tempat kerjanya dikunjungi oleh Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, dan beberapa pemimpin daerah lainnya.

Sebelumnya hanya seorang ibu rumah tangga penuh waktu tanpa penghasilan, suami Aslina bekerja sebagai buruh dengan upah yang sederhana. Hidupnya minimal dan tanpa banyak harapan untuk berubah. Namun sekarang, melalui keterlibatannya dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG), ia membantu mempersiapkan makanan sehat untuk anak-anak sekolah di komunitasnya.

Pengalaman serupa juga dibagikan oleh Normawati. Dengan senyum cerah, dia mendeskripsikan betapa berartinya kesempatan ini baginya.

“Alhamdulillah, sekarang saya memiliki penghasilan tambahan untuk mendukung suami saya. Dan pekerjaannya dekat dengan rumah,” ujar Normawati sambil merapikan jilbabnya.

Dikenal dengan panggilan Norma, dia adalah ibu dari tiga anak. Dua di antaranya masih sekolah—satu di sekolah menengah dan yang lainnya di sekolah dasar. Keduanya kini menerima makanan bergizi setiap hari melalui program MBG.

“Jadi anak-anak mendapatkan makanan sehat, dan ibunya membantu mempersiapkannya,” tambahnya dengan bangga.

Manfaat program tidak hanya terbatas pada ibu rumah tangga. Shinta Ramadana, seorang wanita 21 tahun yang telah menganggur selama beberapa bulan, juga bergabung dengan tim. Kini ia bekerja dalam persiapan makanan, memotong sayuran, mengiris bumbu, dan menyortir bahan—tugas yang dijalankannya dengan antusiasme yang besar.

“Saya biasanya bekerja mulai pukul 13.00 sampai selesai. Jika kita memasak pada malam hari, kita mulai pukul 22.00. Saya terutama bertanggung jawab untuk pekerjaan persiapan,” jelas Shinta.

Aslina, Norma, dan Shinta merupakan beberapa dari ribuan wanita yang kehidupannya telah berubah melalui Program MBG. Menurut data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga 28 Mei 2025, total 93.572 individu telah bekerja melalui inisiatif ini, tersebar di 2.378 unit SPPG di seluruh negeri.

Program MBG bukan hanya tentang memberikan makanan bergizi—ini tentang pemberdayaan. Ini tentang dapur yang telah menjadi tempat harapan.

Source link