Organisasi masyarakat nasionalis Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) dengan tegas menyatakan dukungan penuh kepada Megawati Soekarnoputri untuk kembali memimpin PDI Perjuangan sebagai Ketua Umum periode 2025–2030. Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Kombatan, Budi Mulyawan, yang dikenal sebagai saksi sejarah tragedi berdarah 27 Juli 1996 atau Kudatuli, menegaskan bahwa kepemimpinan Megawati perlu dipertahankan untuk menjaga stabilitas PDI Perjuangan dan peta politik nasional. Menurut Budi Mulyawan, Megawati memiliki ketangguhan dan pengalaman yang diperlukan sebagai politisi senior dan mantan Presiden RI untuk memimpin partai tersebut melalui tekanan politik yang datang dari berbagai arah, termasuk dari Presiden Joko Widodo, putra dan menantu Megawati. Chepy, panggilan akrab Budi Mulyawan, juga mengamati bahwa PDIP harus tetap waspada terhadap ancaman kudeta terselubung yang bisa muncul dalam politik partai. Hanya Megawati yang dianggap mampu mengamankan partai dari segala ancaman tersebut. Kombatan yakin bahwa kepemimpinan Megawati diperlukan untuk menjaga ideologi, solidaritas, dan kelangsungan perjuangan politik bangsa melalui dinamika politik hingga Pemilu 2029. Menurut pandangan Chepy, Pemilu 2024 bukan hanya ajang politik lima tahunan biasa, tetapi merupakan momentum krusial dalam transisi kekuasaan dan perjalanan sejarah politik bangsa. Pemilu tersebut dianggap sebagai titik penting dalam tatanan politik nasional, di mana setiap dua dekade Indonesia mengalami perubahan besar dalam arena politiknya. Kombatan siap mendukung Megawati untuk memimpin PDIP hingga Pemilu 2029 demi menjaga keberlangsungan partai dan ideologi di tengah tekanan oligarki dan kekuatan eksternal.
Dukungan Kombatan untuk Megawati di PDIP: Ancaman ‘Kudatuli’ Jilid II
