Bitcoin Mencapai Rekor USD 118.000, Apa Sinyal Lanjutan untuk Reli?

by -23 Views

Bitcoin mencapai rekor harga tertinggi sepanjang masa pada 11 Juli 2025, dengan mencapai level USD 118.000. Hal ini memicu gelombang likuidasi besar di pasar derivatif kripto, dimana total posisi short yang terlikuidasi melebihi USD 1,13 miliar dalam 24 jam terakhir. Selain Bitcoin, altcoin besar seperti Ethereum, Dogecoin, Ripple, Cardano, Sui, Chainlink, dan Solana juga mengalami kenaikan harga lebih dari 5%. Bahkan, altcoin dengan kapitalisasi pasar lebih kecil melonjak hingga 50% dalam sehari.

Likuidasi terbesar berasal dari kontrak Bitcoin futures senilai USD 590 juta, diikuti oleh ETH futures sebesar USD 241 juta. Dua platform exchange global mencatatkan nilai forced-close tertinggi masing-masing sebesar USD 461 juta dan USD 193 juta. Sebanyak 237.000 trader mengalami kerugian akibat posisi short mereka, dengan satu posisi BTC-USDT short mengalami likuidasi hingga USD 88,5 juta.

Lonjakan harga ini berdampak dari meningkatnya sentimen bullish di kalangan trader, dimana open interest Bitcoin futures naik USD 2 miliar dalam empat jam terakhir. Ratio long-short saat ini didominasi oleh posisi long (52%). Analis mencatat bahwa gelombang likuidasi tersebut menunjukkan sinyal short squeeze, dimana harga naik tajam akibat likuidasi massal posisi short.

Manajemen risiko yang disiplin menjadi sangat penting dalam kondisi pasar bullish seperti ini, terutama dalam menghindari penggunaan leverage yang berlebihan. Meskipun perubahan open interest dan sentimen ke posisi long dapat membuka peluang kenaikan lanjutan dalam jangka pendek, tetap harus diantisipasi volatilitas ekstrem karena reli seperti ini sering diikuti oleh fase konsolidasi atau retrace.

Source link