Pemerintah Indonesia optimis bahwa tarif perdagangan AS terhadap produk-produk Indonesia akan lebih ringan daripada negara-negara Asia lainnya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan harapan ini dalam konferensi pers di Jakarta. Dia menyoroti fakta bahwa Vietnam saat ini dikenai tarif 20 persen untuk produk domestik dan hingga 40 persen untuk barang yang transit sebelum dikirim ke AS. Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia masih dikenakan tarif 32 persen oleh AS, tetapi negosiasi masih berlangsung. Indonesia telah mengajukan proposal perdagangan dan investasi senilai 34 miliar dolar AS untuk memperkuat posisi tawar, yang jauh melampaui defisit perdagangan AS terhadap Indonesia. Hanya tiga negara, yaitu Inggris, Vietnam, dan China, yang telah mencapai kesepakatan tarif perdagangan dengan AS. Batas akhir negosiasi tarif tersebut ditetapkan pada 9 Juli 2025. Delegasi Indonesia sedang melakukan pembicaraan intensif di Washington, D.C. dengan negara-negara seperti Jepang, India, Malaysia, Vietnam, dan Uni Eropa. Langkah Indonesia dalam negosiasi ini sangat serius, dengan proposal resmi sudah diajukan ke berbagai otoritas terkait di AS.
Airlangga Optimistis Indonesia Dapat Tarif AS Lebih
