Ema Suranta: Dari Tumpukan Sampah ke Penghargaan Bergengsi

by -35 Views

Ema Suranta, seorang perempuan dari Desa Kertamulya, Padalarang, berhasil meraih penghargaan Local Ace in Organic Waste Transformation dalam acara Mata Lokal Fest 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Penghargaan ini menjadi bukti dari perjuangan panjang yang dijalani Ema dan masyarakat dalam membangun Bank Sampah Bukit Berlian sejak tahun 2019. Komunitas bank sampah ini terdiri dari 120 keluarga anggota, mayoritas emak-emak yang tinggal di wilayah tempat tinggal Ema. Mereka berhasil mengolah 15 ton sampah organik setiap bulan, menghasilkan 2 ton maggot atau Black Soldier Fly (BSF) yang bermanfaat sebagai pakan ikan, unggas, bahkan sebagai tepung dan pelet untuk ikan hias.

Dengan dukungan dari kepala desa dan komunitasnya, Bank Sampah Bukit Berlian semakin berkembang dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Awalnya dimulai dengan pengumpulan sampah anorganik, kemudian beralih ke pengolahan sampah organik melalui kolaborasi dengan komunitas pengolah maggot. Melalui program Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Ema menerima pinjaman awal dan bantuan lainnya untuk mengembangkan bank sampahnya.

Kisah sukses Ema Suranta tidak hanya tentang pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomis, tetapi juga tentang bagaimana ibu rumah tangga mampu memulai perubahan dari langkah kecil demi lingkungan yang lebih bersih dan kehidupan yang lebih berdaya. Melalui inisiatif tersebut, Ema dan komunitasnya berharap dapat memberikan contoh dan inspirasi bagi masyarakat lain untuk peduli terhadap lingkungan dan memulai perubahan dari hal-hal kecil di sekitar mereka.

Source link