Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memberikan tanggapan atas kesaksian penyidik mereka mengenai mantan Ketua KPK, Firli Bahuri, yang diduga membocorkan rencana Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku. Pernyataan tersebut disampaikan oleh AKBP Rossa Purbo Bekti dalam sidang kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Hasto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (9/5).
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih fokus pada proses sidang kasus tersebut dan tidak memberikan komentar mengenai kemungkinan pemeriksaan terhadap Firli setelah pengakuan Rossa. Rossa, yang hadir sebagai saksi dalam sidang kasus tersebut, menjelaskan aktivitasnya mengejar Hasto yang berada di Kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Rossa juga menyampaikan bahwa pergerakan Hasto terekam berdasarkan data ponsel hanya pada pukul 13.11, 15.06, dan 16.12 WIB karena diduga Firli Bahuri membocorkan informasi operasi senyap tersebut ke publik. Hal ini membuat penyidik mendapat informasi dari posko bahwa kabar OTT telah tersebar di masyarakat sebelum Hasto dan Harun berhasil diamankan.
Firli sebelumnya membantah kabar tentang OTT terhadap Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku di PTIK pada tahun 2019. Dia menyatakan bahwa pihaknya baru menetapkan empat orang tersangka, termasuk Harun yang saat itu berada di luar negeri. Firli juga menegaskan telah berkoordinasi dengan Polri terkait penangkapan tersangka dan memastikan bahwa tidak ada konfirmasi mengenai OTT tersebut.
