Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi dengan enam kali erupsi dalam waktu 12 jam pada Sabtu (26/4). Tinggi kolom letusan mencapai 800 meter di atas puncak Mahameru. Erupsi terakhir terjadi pada pukul 12.39 WIB, yang tercatat secara seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 143 detik. Selain itu, pada pukul 10.39 WIB, juga terjadi erupsi dengan kolom abu setinggi sekitar 800 meter di atas puncak, atau 4.476 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Rentetan erupsi berlanjut secara berurutan, dengan erupsi pertama pada pukul 00.55 WIB, disusul oleh erupsi pada pukul 01.29 WIB, dan erupsi pada pukul 04.33 WIB, masing-masing dengan tinggi kolom abu yang berbeda.
Dalam status Waspada (Level II), PVMBG mengeluarkan imbauan bagi masyarakat untuk menghindari aktivitas di sektor tenggara, terutama di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak. Area tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru juga merupakan zona terlarang karena rawan lontaran batu pijar. Masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Semeru. PVMBG juga memperingatkan tentang potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang berasal dari Besuk Kobokan. Masyarakat diingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Semeru.