Patung biawak raksasa di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, membuat heboh jagat media sosial. Dengan tampilan yang sangat realistis, patung setinggi 7 meter tersebut berdiri kokoh di pinggir Jalan Raya Nasional Ajibarang–Secang, Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo. Dibuat oleh seniman lokal Rejo Arianto, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, patung ini memakan dana sebesar Rp50 juta, yang dianggap terlalu besar oleh sebagian masyarakat. Namun, Rejo memberikan klarifikasi bahwa ia melakukannya tanpa memikirkan anggaran, hanya untuk memberikan yang terbaik kepada daerah kelahirannya.
Proses pembuatan patung tersebut hanya memakan waktu sekitar satu setengah bulan, dengan bagian utama diselesaikan dalam satu minggu oleh Rejo. Dana untuk proyek ini didanai oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Wonosobo, bukan dari dana desa seperti yang beredar. Pemilihan biawak sebagai sosok patung tidak sembarangan, karena satwa tersebut sering ditemui di wilayah Wonosobo dan dianggap sebagai simbol lokal yang bisa mengingatkan akan kekayaan hayati daerah tersebut.
Patung biawak tersebut kini menjadi ikon baru Wonosobo dan destinasi swafoto yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Kehadirannya membuktikan bahwa karya seni lokal bisa memberikan kebanggaan bagi daerah asalnya. Rejo menekankan bahwa motivasinya murni untuk berkontribusi pada daerah kelahirannya, bukan hanya sekadar urusan anggaran.