Aria Bima, seorang politisi dari PDI Perjuangan (PDIP), mengomentari keputusan Presiden RI Prabowo Subianto yang mengirim empat utusan ke pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Salah satu dari empat utusan tersebut adalah Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Menurut Aria, keputusan tersebut adalah hak prerogatif dari Presiden dan kader PDIP tidak memiliki otoritas untuk menentangnya. Aria juga mempertanyakan mengapa Prabowo tidak mengutus Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, untuk menghadiri acara tersebut. Sebelumnya, Presiden Prabowo telah memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh, termasuk Jokowi, untuk mewakili Indonesia dalam acara pemakaman Paus Fransiskus. Para tokoh tersebut rencananya akan berangkat ke Vatikan pada tanggal 24 atau 25 April 2025. Tujuan utusan tersebut adalah untuk menyampaikan simpati dan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus.
Kontroversi Pemilihan Jokowi atas Kunjungan ke Pemakaman Paus Fransiskus
