Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah menyebabkan kekhawatiran di pasar global dengan kebijakan tarif resiprokal yang mengakibatkan volatilitas tinggi. Namun, di tengah situasi yang tidak pasti ini, Bitcoin telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa sebagai aset, memberikan peluang investasi kripto yang semakin menarik.
Seorang trader dari Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan bahwa saat ini adalah momentum yang menarik bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi ke kripto, terutama Bitcoin (BTC). Fyqieh menyebut bahwa Bitcoin tetap stabil di atas USD 80.000, sementara aset tradisional mengalami penurunan yang lebih dalam akibat kebijakan Presiden Trump.
Performa Bitcoin yang tetap tangguh di tengah gejolak ekonomi global menunjukkan bahwa kripto, terutama BTC, telah mulai dianggap sebagai aset aman digital yang tidak terikat oleh regulasi dan kebijakan bank sentral. Ada kemajuan struktural yang signifikan dalam ekosistem kripto saat ini, seperti pembelian BTC senilai USD 36,7 juta oleh ETF spot Bitcoin BlackRock dalam satu hari.
Selain itu, jumlah alamat whale Bitcoin juga mengalami peningkatan signifikan, menunjukkan adanya arus masuk institusional yang cukup besar. Bahkan, jumlah kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan publik meningkat 16,1% hanya dalam kuartal pertama 2025. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diterima oleh investor institusional.