Inggris Freezes Rp120 Billion Cryptos Against Financial Crime

by -10 Views

Baru-baru ini, Ketua Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA), Nikhil Rathi, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai tren baru di kalangan anak muda Inggris yang lebih cenderung menginvestasikan uang mereka dalam mata uang kripto seperti Bitcoin daripada saham atau obligasi. Rathi menyoroti bahwa jumlah kepemilikan saham di Inggris jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Swedia. Faktanya, di AS, sekitar 38% dari penduduknya memiliki saham, sementara di Swedia angka tersebut mencapai lebih dari 20%. Namun, di Inggris, jumlah kepemilikan saham lebih sedikit, terutama di kalangan generasi muda yang cenderung memilih kripto sebagai aset investasi pertama. Rathi mengungkapkan bahwa banyak individu di bawah usia 35 tahun memilih kripto sebagai investasi pertama mereka, dan jumlahnya mencapai jutaan di Inggris. Meskipun investasi dalam mata uang kripto menawarkan potensi keuntungan besar, Rathi juga memberi peringatan bahwa terdapat risiko tinggi kehilangan seluruh modal yang diinvestasikan. Hal ini dikarenakan regulasi yang mengatur pasar kripto di Inggris masih terbatas, sehingga perlindungan bagi investor tidak sekuat pada aset tradisional seperti saham dan obligasi.

Source link