Prabowo’s Economic Strategy in Global Uncertainty

by -21 Views

Pada tanggal 2 April 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pembaruan tarif perdagangan yang menetapkan tarif dasar sebesar 10 persen untuk hampir semua barang impor yang masuk ke AS, sementara Tarif Timbal Balik sebesar 32 persen diterapkan pada beberapa negara, termasuk Indonesia. Presiden Prabowo Subianto telah lama mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk melindungi ketahanan ekonomi Indonesia dan optimisme sebagai antisipasi terhadap pergeseran global ini. Menurut Noudhy Valdryno, Deputi Penyebaran dan Informasi Media di Kantor Komunikasi Presiden (KPC), Presiden Prabowo telah merancang kebijakan inti ini sejak awal administrasinya dengan pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global sebagai kekuatan kunci dalam menjamin stabilitas ekonomi Indonesia.

Tiga strategi utama yang didukung oleh pendekatan geopolitik yang terkalibrasi dengan baik, dirancang Presiden Prabowo untuk memungkinkan Indonesia terus tumbuh meskipun ada gangguan dalam ekonomi global. Salah satu langkah signifikan adalah memperluas jaringan perdagangan Indonesia dengan masuk dalam blok ekonomi BRICS yang menyumbang 40 persen dari perdagangan global. Keanggotaan potensial Indonesia di BRICS memperkuat berbagai perjanjian perdagangan multilateral seperti RCEP, OECD, CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA. Selain itu, Indonesia juga menjalin kesepakatan perdagangan bilateral dengan beberapa negara untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

Presiden Prabowo juga memprioritaskan pengembangan industri hulu untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Contoh kesuksesan terlihat di sektor nikel, di mana ekspor dan derivatif meningkat secara signifikan hasil dari kebijakan hulu yang dilaksanakan. Melalui peluncuran BPI Danantara, Presiden Prabowo berusaha mempercepat pengolahan industri di delapan sektor kunci untuk mengurangi ketergantungan pada investasi asing, meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Inisiatif ketiga Presiden Prabowo fokus pada meningkatkan daya beli domestik melalui Program Makanan Bergizi Gratis yang menyasar 82 juta penerima manfaat dan pendirian 80.000 Koperasi Desa Merah Putih untuk memperkuat ekonomi pedesaan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat ekonomi domestik. Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berada di jalur untuk mempertahankan statusnya sebagai negara ekonomi yang stabil dan optimis di Asia Tenggara dan beyond.

Source link