Langkah Prabowo Mempertahankan Stabilitas Ekonomi Indonesia

by -17 Views

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengumumkan peningkatan tarif setelah melalui beberapa bulan dalam proses pembahasan. Tarif dasar sebesar 10 persen diberlakukan terhadap hampir semua barang impor yang masuk ke AS, sementara ‘Tarif Timbal Balik’ juga diterapkan terhadap beberapa negara termasuk Indonesia dengan tarif sebesar 32 persen.

Untuk menghadapi dinamika perubahan kebijakan global, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan tiga langkah besar sejak hari pertama masa jabatannya. Menurut Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, keahlian Presiden Prabowo dalam memahami geopolitik, hubungan internasional, dan perdagangan global menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Dalam upaya memperluas jaringan mitra dagang Indonesia, Presiden Prabowo mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai perjanjian dagang multilateral dan bilateral seperti RCEP, OECD, serta beberapa perjanjian dagang lainnya semakin memperkuat posisi Indonesia di ranah perdagangan internasional.

Presiden Prabowo juga fokus pada kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Peluncuran BPI Danantara diharapkan dapat memperkuat daya saing ekspor, mengurangi ketergantungan pada investasi asing, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) diluncurkan Presiden Prabowo untuk memperkuat daya beli masyarakat, memperkuat ekonomi desa, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Semua langkah strategis ini diharapkan dapat menjaga pertumbuhan dan stabilitas Indonesia di tengah situasi ketidakpastian global, serta mempertahankan posisi sebagai kekuatan ekonomi yang optimis di Asia Tenggara dan tingkat global.

Source link