Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengklaim telah bertemu dengan pihak keluarga dari calon siswa (casis) Polwan bernama Lasmini yang tidak memenuhi syarat (TMS) untuk mengikuti pendidikan di Pusdik Sekolah Polwan Polri menurut Mabes Polri. Lasmini yang seorang anak nelayan di NTT awalnya terpilih untuk mengikuti Sekolah Polwan Polri di Jakarta namun tidak lolos. Keluarga Lasmini mengadukan peristiwa tersebut ke Komisi III DPR RI.
Pertemuan antara kepolisian dengan keluarga Lasmini berlangsung Senin lalu di rumah orang tuanya di Kabupaten Manggarai Timur. Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, menyampaikan informasi yang diterima dari Jakarta mengenai Lasmini yang tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan pendidikan ke keluarga. Meskipun Lasmini menolak menandatangani bukti yang diserahkan, keluarga sudah memahami dan menerima. Menurut Kabid Humas Polda NTT, proses rekrutmen Polwan dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
Lasmini adalah satu-satunya calon polwan yang lolos seleksi tingkat daerah untuk melanjutkan ke tingkat berikutnya. Namun, setelah tes kesehatan dan penelusuran mental dan kepribadian di Mabes Polri, ditemukan temuan terkait asusila dan amoral sehingga Lasmini dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Polwan. Polda NTT siap memberikan keterangan apabila ditanyakan oleh DPR RI, namun keputusan akhir mengenai keikutsertaan Lasmini dalam pendidikan di Sekolah Polwan adalah kewenangan Mabes Polri.
