“Potensi Tanaman di Eropa: AS Bebas Masalah?”

by -39 Views

Pemerintah era Prabowo Subianto memiliki rencana untuk memanfaatkan kawasan hutan rusak dengan menanamkan sawit, yang dianggap sebagai ide positif. Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB, Yanto Santoso, berpendapat bahwa tanaman sawit seringkali didiskriminasi karena tumbuh di negara tropis. Menurutnya, sawit memiliki manfaat yang beragam mulai dari pangan hingga energi, dengan produktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan bunga matahari dan kedelai. Yanto mengungkapkan bahwa sawit kerap disorot secara negatif oleh LSM asing yang dituduh menyebabkan deforestasi, menyebabkan perbedaan pandangan terhadap tanaman ini. Ia mendukung rencana ekspansi sawit di kawasan hutan rusak atau terdegradasi sebagai langkah positif untuk meningkatkan produktivitas dan swasembada pangan serta energi terbarukan. Meskipun banyak yang memiliki persepsi negatif terhadap rencana ini, Yanto menegaskan bahwa perluasan lahan sawit di kawasan hutan rusak bukan merupakan tindakan deforestasi, namun upaya untuk memanfaatkan lahan yang sudah terlanjur rusak. Dia juga menyerukan agar para pihak tidak selalu anti terhadap tanaman sawit dan memahami bahwa tujuan dari rencana ini adalah untuk meningkatkan produktivitas kawasan terdegradasi.