Gunung Kerinci: Potensi Erupsi Mendadak Apa Dampaknya?

by -26 Views

Gunung Kerinci di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami peningkatan aktivitas gempa sebanyak lebih dari 1.884 kali hingga saat ini, menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa gunung tersebut memiliki potensi erupsi secara tiba-tiba. Jumlah dan jenis gempa yang tercatat oleh petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) di Kresik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mencakup 1.884 kali gempa hembusan, tujuh kali gempa vulkanik dangkal, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan 14 kali gempa tektonik jauh.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Kerinci berlangsung selama 1-21 Desember. Aktivitas terbaru terjadi pada Sabtu pagi antara pukul 03.50 WIB hingga 05.00 WIB. Gunung Kerinci mengalami peningkatan kegempaan, terutama gempa vulkanik dalam (VA) yang tercatat sebanyak 11 kejadian dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5-25 detik. Wafid menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Kerinci saat ini adalah Level II (Waspada) dengan potensi bahaya berupa gas vulkanik konsentrasi tinggi dan lontaran batuan tanpa gejala kenaikan aktivitas yang jelas.

Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung tidak mendekati atau beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari kawah puncak Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3805 meter di atas permukaan laut. Semua upaya preventif penting dilakukan untuk menghadapi potensi erupsi gunung yang mengkhawatirkan tersebut.