Jakarta – Adara Relief International menyelenggarakan Diskusi Kelompok Fokus (FGD) dengan tema “Langkah Strategis dan Taktis Indonesia untuk Gaza” untuk membahas genosida Israel di Gaza yang terus berlangsung hingga saat ini.
FGD ini diselenggarakan untuk mengumpulkan rekomendasi dari para pemangku kepentingan tentang langkah konkret yang harus diambil untuk menghentikan genosida Israel di Gaza. Diskusi yang berjalan dengan antusias dilaksanakan di Ruang GBHN, Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat (27/9/2024).
Direktur Utama Adara Relief International, Maryam Rachmayani, yang juga menjadi pembicara utama dalam diskusi ini, menyampaikan bahwa Adara Relief International merasa tergerak untuk mengadakan FGD ini karena genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza sudah hampir mencapai setahun, dengan 70% korban adalah anak-anak dan perempuan.
Untuk menggali perspektif dan merumuskan langkah strategis dan taktis dalam mendukung keadilan dan perdamaian di Palestina, Adara mengundang tokoh lintas bidang dalam pertemuan ini. Jajaran pembicara terdiri dari pemerintah, akademisi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga kemanusiaan untuk Palestina.
Pembicara utama dalam acara ini meliputi Hidayat Nur Wahid (Wakil MPR RI), Maryam Rachmayani Yusuf (Direktur Utama Adara Relief International), Prof Din Syamsuddin (Tokoh Muhammadiyah), Prof Sudarnoto (Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI), Usman Hamid (Direktur Amnesty International Indonesia), dan Ahrul Tsani Fathurrahman (Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri).
Hidayat Nur Wahid mengingatkan bahwa Indonesia terikat dengan konstitusi yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar.
Dalam penutupannya, Hidayat juga menyatakan bahwa Indonesia tidak berjuang sendirian, melainkan bersama ASEAN, OKI, Timur Tengah, dan PBB.
Forum mendesak pemerintah untuk fokus mengawal dan mengupayakan bantuan kemanusiaan yang tepat sasaran. Indonesia juga dapat memperkuat perannya di forum internasional melalui PBB.
Semua elemen bangsa diharapkan bersatu dalam menyelesaikan persoalan Palestina setelah FGD ini. Indonesia diharapkan dapat mengakhiri penderitaan bangsa Palestina yang sudah terlalu lama diabaikan oleh dunia.