Hasil Survei Menunjukkan Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Citra TNI-Polri Tinggi, Pengamat Militer Berharap Kedua Institusi Tetap Bersinergi

by -106 Views

Jakarta – (VanusNews) Pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian dua institusi TNI-Polri sebagai dua lembaga negara yang masih memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi di mata masyarakat atas kinerjanya.

Nuning, demikian Nefo akrab disapa, mengacu pada hasil survei Kompas yang menyatakan bahwa TNI-Polri adalah dua lembaga yang memiliki citra positif terbesar dibandingkan lembaga negara lainnya.

“Kita patut memberikan apresiasi kepada TNI dan Polri karena berhasil menjaga stabilitas keamanan di dalam negeri dan kawasan Asia Tenggara. Semua agenda reformasi 1998 berhasil diwujudkan dengan baik, mengikuti tugas pokok dan fungsi TNI sebagai alat negara dan Polri sebagai alat pemerintah. Meskipun memiliki perbedaan tugas pokok, fungsi TNI dan Polri tetap sama, yaitu sebagai aparat keamanan. Oleh karena itu, Reformasi seharusnya mendorong sinergi yang lebih kuat antara TNI dan Polri,” kata Nuning, Jumat (21/6/2024).

Nuning, yang juga merupakan dosen di Universitas Pertahanan (Unhan), mengatakan bahwa konflik antara TNI dan Polri belakangan ini telah berdampak negatif terhadap tingkat sinergi keduanya.

Namun, menurut Nuning, masyarakat tidak perlu khawatir untuk memberikan kritik kepada TNI-Polri, karena kritik tersebut dapat meningkatkan sinergi antara kedua lembaga tersebut.

“Sinergi TNI-Polri merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas keamanan dalam negeri, seperti yang terlihat dalam penanggulangan aksi teror minggu ini. Sebaiknya kita tidak lagi membicarakan tumpang tindih kewenangan antara TNI dan Polri, melainkan bagaimana pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama mendorong sinergi antara alat negara dan alat pemerintah tersebut. Ancaman dan modus operandi teroris di masa yang akan datang harus diantisipasi dan ditanggulangi oleh TNI-Polri bersama seluruh masyarakat,” ujar mantan anggota DPR RI ini.

Nuning juga menekankan pentingnya kritik masyarakat dalam membantu TNI dan Polri dalam upaya pemberantasan terorisme, karena saat ini partisipasi masyarakat masih rendah.

“Masyarakat harus terlibat secara aktif dalam mencegah penyebaran radikalisme dan ekstremisme sejak dini. Masyarakat juga harus dapat memberikan sanksi sosial jika ada anggota keluarga yang tidak mau berintegrasi atau memiliki anak yang tidak mau menghormati bendera Merah Putih atau mengikuti upacara,” imbau Nuning.

“Masyarakat harus menyadari pentingnya menjadi umat beragama yang toleran. Masih ada tokoh masyarakat yang menunjukkan sikap intoleransi,” tambahnya.

Oleh karena itu, Nuning menyatakan bahwa harapan dari sebagian besar masyarakat yang diam (silent majority) adalah pemerintah harus bertindak tegas terhadap tokoh-tokoh yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional.

“Kritik juga harus ditujukan kepada TNI dan Polri terkait ‘Wanjak’ yang masih memprioritaskan like dislike dan kegembiraan Angkatan Tahun Lulus dari Akademi (AAL, Akmil, Akpol, AAU) dalam menentukan penugasan para perwira,” tegas Nuning.

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei mengenai citra lembaga negara. Hasilnya menunjukkan beberapa lembaga negara mengalami peningkatan citra positif.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa citra TNI dan Polri berada di peringkat teratas. Citra baik TNI mencapai 89,8% atau meningkat jika dibandingkan survei sebelumnya pada Desember 2023.

TNI
Baik 89,4%
Tidak tahu 7,3%
Buruk 2,9%

Polri
Baik 73,1%
Tidak tahu 4,4%
Buruk 22,5%

DPD
Baik 68,6%
Tidak tahu 15,7%
Buruk 15,7%

Kejaksaan
Baik 68,1%
Tidak tahu 20%
Buruk 11,9%

Mahkamah Agung
Baik 64,8%
Tidak tahu 18,7%
Buruk 16,5%

DPR
Baik 62,6%
Tidak tahu 8,9%
Buruk 28,5%

Mahkamah Konstitusi
Baik 61,4%
Tidak tahu 19,3%
Buruk 19,3%

KPK
Baik 56,1%
Tidak tahu 10,5%
Buruk 33,4%. VN-DAN