PDIP Elites Mock Jokowi, Projo: Continuous Sensitive Attitude

by -145 Views


Sabtu, 15 Juni 2024 – 22:40 WIB

Jakarta – Bendahara Umum Pro Jokowi (Projo), Panel Barus menyindir para elite PDIP yang masih menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pada tempatnya. Hal ini sebagai respon atas pernyataan Wasekjen PDIP dan juga ketua Fraksi PDIP di DPR, Utut Adianto

Baca Juga :


Penampakan Sapi Kurban Jokowi di Binjai, Berbobot 860 Kg dengan Harga Rp 90 Juta

Pasalnya, Utut mengatakan bahwa Jokowi lebih mendengarkan relawan, seperti Projo dan Bara JP dibandingkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto

Baca Juga :


Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online, Dipimpin Menkopolhukam

Panel menilai aneh pernyataan Utut Adianto tersebut, bahkan dia menduga pernyataan tersebut bagian dari rangkaian strategi atau taktik PDIP untuk mendiskreditkan Jokowi demi kemenangan Pilkada Serentak 2024.

“Itu sudah mengarah dan cenderung kepada mulai menyerang Jokowi, mendegradasi Jokowi. Ini mereka lakukan dalam rangka taktik menghadapi pilkada serentak 2024,” ujar Panel kepada wartawan Sabtu, 15 Juni 2024.

Baca Juga :


Duet Anies-Kaesang Dianggap Cuma Gimik Politik Ganggu PDIP

Panel menegaskan, hal tersebut merupakan taktik usang yang berpotensi menjadi kontraproduktif. Pasalnya, Presiden Jokowi merupakan salah satu presiden terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.

“Itu taktik usang karena Jokowi masih dicinta rakyat Indonesia karena Jokowi adalah salah satu presiden terbaik yang dimiliki bangsa ini. Justru hal tersebut bisa berdampak negatif terhadap perolehan suara PDIP di Pilkada Serentak 2024 karena menyerang Jokowi tidak pada tempatnya, mendegradasi Jokowi,” jelasnya.

Rakernas Projo VI, Presiden Jokowi

Lebih lanjut, Panel mengatakan pernyataan Utut Adianto sebenarnya menggambarkan gejala merata di kalangan elite PDIP, yakni sikap baperan berkelanjutan. Hal ini tidak terlepas dari kekalahan PDIP di Pilpres 2024 dan penurunan perolehan suara di Pileg 2024.

“Kami melihat ada gejala yang merata di elite PDIP, ada sikap baperan yang berkelanjutan. Ada gejala di elite PDIP sikap baperan berkelanjutan. Kenapa baperan berkelanjutan? Ini ekses dari sekali lagi kalah pilpres dan pileg turun angkanya. Kenapa itu terjadi? Karena ada perubahan relasi antara Jokowi dengan PDIP sebelum pemilu,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Sumber : VIVA/M Ali Wafa

Halaman Selanjutnya