Perang Iran-Israel Memanas, Mulyanto Meminta Pemerintah Waspada terhadap Kenaikan Harga Minyak

by -114 Views

Jakarta – (VanusNews) Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak mentah dunia setelah serangan Iran terhadap Israel.

Mulyanto menilai bahwa konflik Iran-Israel akan berdampak pada peningkatan harga minyak mentah dunia.

Menurut Mulyanto, situasi ini diperparah dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang telah mencapai Rp16 ribu per dolar.

“Melihat kenaikan harga minyak dunia yang tajam sejak awal tahun 2024, terutama setelah konflik Iran-Israel, Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah antisipatif,” kata Wakil Ketua F-PKS DPR RI bidang Industri dan Pembangunan ini.

Mulyanto mengingatkan bahwa kondisi ini seperti triple shock karena terjadi saat kebutuhan migas dalam negeri meningkat di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, serta melemahnya nilai dolar AS terhadap Rupiah.

Mulyanto menegaskan bahwa sebagai negara net importer migas, kenaikan harga migas dunia akan berdampak negatif bagi APBN, terutama saat permintaan dalam negeri meningkat dan nilai dolar AS terhadap rupiah juga naik.

“Berbeda dengan masa lalu ketika Indonesia sebagai negara pengekspor migas, di mana kenaikan harga migas dunia menjadi berkah untuk APBN kita,” ujar Anggota Baleg DPR RI ini.

Saat ini, harga minyak WTI mencapai USD85.6 per barel, terus meningkat sejak awal tahun dari USD70 per barel atau naik 22 persen.

Mulyanto menilai bahwa angka tersebut jauh di atas asumsi makro APBN tahun 2024 yang hanya sebesar USD82 per barel.

“Sementara itu, Menteri ESDM baru-baru ini menetapkan ICP bulan Maret 2024 sebesar USD83.8 per barel (2/4/2024),” jelas Mulyanto.

Legislator dari Dapil Banten 3 ini mendesak agar langkah antisipatif pemerintah tidak merugikan rakyat kecil seperti kenaikan harga BBM atau gas LPG bersubsidi.

“Langkah antisipatif tersebut jangan menyebabkan kenaikan inflasi dan merugikan rakyat,” tegas Mulyanto.