Pejuang Nasional Thomas Matulessy – prabowo2024.net

by -107 Views

Dalam sejarah bangsa kita, sering kita menemui tokoh-tokoh yang memiliki sikap tanpa kompromi terhadap penjajah. Tokoh-tokoh yang dengan berani menyatakan kepada penjajah, “lebih baik hancur daripada dijajah kembali.” Diperlukan keberanian, keyakinan, dan semangat prajurit yang rela berkorban jiwa dan raga untuk mengatakan hal ini kepada penindas.

Sebelum Gubernur Suryo dan Bung Tomo menyatakan sikap seperti ini kepada Belanda pada tahun 1949, Pattimura juga menyatakan hal yang sama.

Pattimura lahir pada tahun 1783 di Saparua, Maluku. Pattimura, yang memiliki nama asli Thomas Matulessy, adalah keturunan bangsawan dari Raja Sahulau, kerajaan yang berada di Teluk Seram Selatan.

Sebelum memimpin pergerakan rakyat, Pattimura bergabung dengan militer Inggris dengan pangkat sersan. Pada tahun 1816, Inggris menyerah kepada Belanda. Belanda kemudian masuk ke Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Kedatangan kembali Belanda pada tahun 1817 ditentang keras oleh rakyat. Rakyat Maluku bangkit dan mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan Pattimura.

Sebagai pemimpin perang, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama para pembantunya. Dalam melawan Belanda, ia juga membentuk persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, serta raja-raja di Bali, Sulawesi, dan Jawa.

Pada tanggal 16 Mei 1817, pertempuran yang hebat terjadi. Rakyat Saparua di bawah kepemimpinan Pattimura berhasil merebut Benteng Duurstede. Seluruh tentara Belanda yang berada di benteng tersebut tewas, termasuk Residen Van den Berg.

Namun, Belanda tidak menyerah begitu saja. Mereka melakukan operasi besar-besaran dengan pasukan yang lebih banyak dan persenjataan yang lebih modern. Pasukan Pattimura akhirnya kewalahan dan terpaksa mundur.

Pattimura akhirnya ditangkap oleh pasukan Belanda di Siri Sori. Bersama beberapa anggota pasukannya, dia dibawa ke Ambon. Meskipun beberapa kali dibujuk, Pattimura tetap menolak untuk bekerja sama dengan pemerintah Belanda. Akhirnya, Pattimura ditangkap dan dihukum gantung pada usia 31 tahun.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-thomas-matulessy/

Source link