Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengatakan bahwa saat ini sedang terjadi gelombang perubahan kepemimpinan di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga di daerah, yang menandakan adanya peralihan kepemimpinan dari generasi tua ke generasi muda.
Menurut Sekjen Partai Gelora, Mahfuz Sidik, Pemilu 2024 memiliki makna strategis yang penting dalam proses transisi kepemimpinan. Dia mengatakan bahwa saat ini terdapat dua tren utama dalam profil demokrasi di Indonesia, yakni populasi dan pemilih muda. Sekitar 69 persen penduduk Indonesia termasuk dalam kategori usia produktif, dimana sekitar 66 juta di antaranya berusia 0-14 tahun.
Lebih dari setengah (52 persen) pemilih dalam Pemilu 2024 adalah pemilih pemula berusia 17-40 tahun. Dari data Kementerian Dalam Negeri, terdapat sekitar 42 kepala daerah yang berusia di bawah 40 tahun. Di legislatur, lebih dari 40 persen anggota DPR berusia 50 tahun ke bawah.
Mahfuz menekankan bahwa kehadiran Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres merupakan fenomena atau tren dan bukan hal yang terjadi begitu saja. Ia juga menyatakan bahwa tren pemimpin muda bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga merupakan fenomena global.
Menurut Mahfuz, masyarakat sangat antusias menyambut kehadiran pemimpin muda di 2024. Di halaman selanjutnya, Mahfuz juga menyebut pengalamannya saat ikut dalam pemilu sebelumnya di mana masyarakat memberikan respon positif terhadap pemimpin muda.
Halaman Selanjutnya: https://www.viva.co.id/berita/politik/1672725-partai-gelora-ungkap-tren-pemimpin-muda-merebak-di-indonesia?page=2