Kamis, 7 Desember 2023 – 17:25 WIB
Jakarta – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengantisipasi kemacetan saat libur Natal dan tahun baru (Nataru).
“Ya untuk antisipasi angkutan natal dan tahun baru, tentu kami bersama Kemenhub sudah melakukan perencanaan operasional,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo kepada wartawan di Jakarta Utara, Kamis, 7 Desember 2023.
Syafrin menilai, nantinya akan ada proyeksi dua puncak arus lalu lintas, yaitu arus mudik dan arus balik pada libur Natal dan tahun baru. Di mana, kata dia, mobilitas masyarakat akan meningkat dan menimbulkan kemacetan.
“Di mana proyeksi puncak arus mudik dan proyeksi puncak arus balik, di mana biasanya pada Natal dan tahun baru itu akan ada dua puncak arus balik dan dua puncak arus mudik, tentu ini akan terus diantisipasi,” katanya.
Tak hanya itu, Syafrin juga akan memperketat pengawasan di objek-objek wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Hal itu bertujuan untuk menekan mobilitas masyarakat agar tak menimbulkan kemacetan parah.
“Kami melakukan antisipasi terhadap lokasi-lokasi wisata, sebagaimana biasa tahun-tahun sebelumnya juga di beberapa titik yang menjadi lokasi wisata itu menjadi sentral tujuan dari masyarakat yang berlibur natal dan tahun baru, baik itu di Ancol, Taman Mini, biasanya Monas, Kota Tua dan Ragunan,” kata Syafrin.
“Jadi kami melakukan manajemen rekayasa lalu lintas bersama-sama dengan rekan-rekan kepolisian,” ujarnya menambahkan.
Sebagai informasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku 107 juta orang bakal keluar saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan.
“Saya menambahkan saja, bahwa riset ini dilakukan oleh kami dan beberapa lembaga yang kredibel. Sehingga menghasilkan suatu survei yang naik 43 persen dari tahun yang lalu, yaitu 107 juta (orang),” ujarnya kepada wartawan, Kamis 7 Desember 2023.
Menurutnya, ada beberapa data yang harus dicermati menurut hasil survei. Salah satunya soal kepergian pemudik guna liburan jumlahnya meningkat jadi 45 persen.
“Oleh karenanya, memang ada konsentrasi yang terjadi terutama di Yogyakarta dan sekitarnya yang menjadi tujuan utama, berarti nanti pergerakan-pergerakan darat itu akan menuju arah situ,” katanya.
Ia minta semua stakeholder terkait agar mengantisipasi lonjakan saat berlibur di Bali. Menurutnya, bakal ada peningkatan jumlah wisatawan dari Ketapang ke Gilimanuk. “Oleh karenanya, saya minta kepada stakeholders memberikan suatu dukungan, para Kapolda juga memberikan atensi pada tempat-tempat itu,” katanya.