Jumat, 1 Desember 2023 – 11:40 WIB
Jakarta – Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh Edy Mahmud melaporkan, pada November 2023 harga beras mengalami Inflasi sebesar 0,43 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm).
Meski demikian, Edy memastikan bahwa tekanan inflasi terhadap komoditas beras sudah mulai melemah, dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Tercatat, pada Oktober 2023, inflasi beras bahkan mencapai sebesar 1,72 persen (mtm).
“Ini sejalan dengan kondisi yang terjadi pada inflasi beras akhir 2022. Di mana pada November 2022, tekanan inflasi beras juga melemah dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Edy dalam konferensi pers, Jumat, 1 Desember 2023.
Di sisi lain, Edy melaporkan bahwa terdapat penambahan jumlah kota yang mengalami deflasi beras, seiring dengan melemahnya inflasi pada komoditas tersebut pada bulan November ini. Pada November 2023, BPS mencatat bahwa sebanyak 21 kota mengalami deflasi beras, atau meningkat sebanyak 19 kota dibandingkan dengan kondisi pada bulan Oktober 2023.
“Pada November 2023, jumlah kota yang mengalami deflasi beras semakin bertambah jika dibandingkan dengan 3 bulan sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, masih ada 59 kota yang mengalami inflasi beras, dan 10 kota lainnya yang terpantau stabil. Diketahui, pelemahan tekanan inflasi beras yang terjadi pada November 2023, yakni sebesar 0,43 persen secara mtm, memiliki andil pada inflasi sebesar 0,04 persen.
Tingkat inflasi tersebut memang cenderung melandai, setelah tiga bulan berturut-turut komoditas beras terus mengalami kenaikan inflasi yang cukup besar. BPS mencatat, inflasi beras di Agustus 2023 adalah sebesar 1,43 persen (mtm), September 2023 sebesar 5,61 persen (mtm), dan inflasi pada Oktober 2023 adalah sebesar 1,72 persen (mtm).