Selasa, 28 November 2023 – 14:53 WIB
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengatakan BNPT harus terus meningkatkan pendidikan kepada para guru terkait metode pencegahan paham radikal dan terorisme agar para murid tidak terpapar. Menurutnya, guru menjadi garda terdepan untuk mencegah penyebaran radikalisme.
Apalagi, kata dia, Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Solihuddin Nasution telah menyampaikan hasil penelitian bahwa rentang usia yang paling rentan terpapar radikalisme terorisme adalah anak muda berusia 13-32 tahun. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam mencegah paham radikal di sekolah.
“Saya sangat setuju, guru harus menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme. Karena anak-anak muda rentang usianya 13-18 tahun, menghabiskan banyak waktu di lingkungan sekolah,” kata Sahroni melalui keterangannya pada Selasa, 28 November 2023.
Makanya, Sahroni meminta BNPT terus meningkatkan pelatihan kepada para guru. Bahkan, kata dia, jika perlu BNPT diberi tugas khusus yang akan dimonitor secara berkala. Meskipun, lanjutnya, tidak dimungkinkan bagi BNPT untuk mengunjungi setiap sekolah satu per satu yang tersebar di Indonesia mengingat jumlahnya yang cukup banyak.
“Walaupun tidak memungkinkan bagi BNPT untuk mengunjungi setiap sekolah, maksud dan tujuan program ini minimal harus terdengar oleh setiap guru,” ujar Bendahara Umum Partai NasDem ini.
Adapun, Sahroni menyampaikan cara yang dapat dilakukan BNPT dengan mengadakan pelatihan atau seminar kepada para guru melalui tatap muka langsung maupun secara online atau daring.
“Caranya bagaimana? Bisa adakan seminar pelatihan di tiap wilayah, bisa juga diadakan secara online, campaign melalui medsos, dan sebagainya. Karena ini menyangkut pemahaman para guru tentang penggunaan metode yang paling efektif untuk para muridnya,” jelas dia.
Bila perlu, kata Sahroni, BNPT dapat bekerja sama dengan sekolah-sekolah di setiap provinsi untuk mengadakan kegiatan edukasi pencegahan secara langsung, baik kepada para guru maupun murid-muridnya.
“Minimal BNPT harus mengunjungi perwakilan sekolah di setiap provinsi secara berkala, dan melakukan kegiatan edukasi untuk para murid-murid. Agar ada tindakan konkret, tidak hanya instruksi abstrak kepada para guru,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya