Langkah Kongkrit Relawan dalam Menjemput UMKM untuk Memajukan Ganjar Rumah Indonesia

by -193 Views

Jakarta – (VanusNews) Legalitas dan izin edar dalam dunia bisnis sangatlah penting. Legalitas bisnis mengacu pada status hukum suatu perusahaan atau bisnis, sementara izin edar adalah persetujuan resmi yang diberikan oleh pemerintah untuk memasarkan produk atau layanan.

Memiliki legalitas bisnis dan izin edar yang sah bukan hanya memenuhi persyaratan hukum, tetapi juga membawa berbagai manfaat dan keuntungan bagi pemilik bisnis. Melihat hal tersebut, relawan Ganjar Rumah Indonesia (GRI) bekerja sama dengan relawan Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) memfasilitasi pendaftaran pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di Sekretariat GRI di Kebayoran Lama, Senin (13/11/2023).

Pembina Ganjar Rumah Indonesia, Eko Sulistyo mengatakan, selain upaya untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, GRI juga melakukan langkah konkret untuk memberdayakan masyarakat.

“Kegiatan ini adalah langkah nyata dari organ Ganjar Rumah Indonesia dalam membantu para pedagang, pelaku usaha kecil UMKM untuk dapat mengakses permodalan dari perbankan,” ujar Eko.

Sementara itu, perwakilan relawan Rumah Bersama Pelayan Rakyat, Wisnu Rahmatullah menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha kecil memperoleh legalitas usaha.

“Kemudian, di lain waktu, jika pelaku usaha ini ingin mendapatkan bantuan dalam mengembangkan usahanya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), mereka dapat terbantu dengan program NIB,” kata Wisnu.

Lebih lanjut, Wisnu mengatakan bahwa target peserta yang dapat difasilitasi hingga akhir tahun adalah sebanyak 1000 peserta.

“Jika target 1000 peserta sudah tercapai tetapi permintaan dari pelaku UMKM masih tinggi, maka kami akan kembali membuka pendaftaran dan melanjutkan ke program berikutnya. Program selanjutnya bisa berupa pelatihan manajemen dan pengembangan usaha,” jelas Wisnu.

Di tempat yang sama, salah satu peserta, Mardiyah (63) merasa terbantu dengan program Relawan Menjemput UMKM.

Saat ini, dia mengalami kesulitan dalam hal permodalan untuk usahanya yang sudah berjalan 30 tahun di bidang menjahit pakaian khususnya pakaian wanita India Sari.

“Dalam dua hari saya bisa menyelesaikan satu baju Sari. Selama ini terkendala dengan alat produksi. Apabila nanti dapat modal, saya akan menambah satu lagi mesin jahit dan satu mesin obras sehingga dapat mengerjakan satu baju sehari,” harap ibu satu anak ini yang tinggal di bilangan Pasar Kebayoran Lama. VN-DAN