Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, mengkritik pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang dianggap tidak etis terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Hasto, partainya merasa terluka dan sedih karena ditinggalkan oleh Jokowi dan keluarganya, padahal PDIP telah banyak membantu Jokowi selama ini dalam politik nasional.
Ali Ngabalin menegaskan bahwa dalam pemerintahan periode kedua, Jokowi telah membangun rekonsiliasi dengan melibatkan hampir semua partai politik, termasuk Partai Gerindra dan Prabowo Subianto yang menjadi rival Jokowi dalam dua pemilihan presiden sebelumnya. Ali Ngabalin menyoroti pentingnya menjaga sikap yang beradab dan dewasa dalam dunia politik, serta menilai pernyataan Hasto terhadap Jokowi sebagai tidak etis dan vulgar.
Ngabalin juga menekankan bahwa Jokowi telah menyampaikan bahwa pencalonan presiden adalah urusan partai politik. Ia yakin bahwa Hasto juga mengetahui pernyataan tersebut. Ali Ngabalin juga menanggapi mengenai putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, yang menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto. Ia menyatakan bahwa Jokowi telah menjelaskan kepada publik bahwa Gibran sudah dewasa dan berhak menentukan jalan politiknya sendiri. Ali Ngabalin menegaskan bahwa tidak ada yang salah jika Gerindra dan Golkar memilih Gibran karena dia adalah anak presiden. Ia mempertanyakan mengapa pernyataan Hasto dikeluarkan dan mengapa Jokowi harus dijadikan ukuran.
Sumber: VIVA.co.id