Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) telah mengonfirmasi bahwa tunjangan kinerja atau tukin untuk dosen ASN tahun 2020-2024 tidak dapat dibayarkan. Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang, menanggapi isu ini dengan menjelaskan bahwa pembayaran tukin untuk guru dan dosen ASN di lingkungan Kementerian Agama pada tahun 2021 tertunda dari tukin yang seharusnya dibayarkan pada periode 2015-2018. Hal ini telah dijelaskan dalam surat resmi nomor 247/M.A/KU.01.02/2025 yang ditandatangani oleh Togar.
Di sisi lain, dosen-dosen ASN dari Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Seluruh Indonesia (ADAKSI) melakukan demonstrasi di dekat istana kepresidenan untuk menuntut pembayaran tukin yang tertunda sejak tahun 2020. Togar menjelaskan bahwa tukin untuk periode 2020-2024 tidak dapat dicairkan karena tidak pernah dialokasikan anggarannya. Namun, tukin untuk tahun 2025 sudah dianggarkan sebesar Rp2,5 triliun oleh Badan Anggaran DPR dan Kementerian Keuangan. Proses pembayaran tukin untuk tahun 2025 sedang berlangsung.
ADAKSI juga melakukan aksi damai di Jakarta Pusat untuk menekan pemerintah agar membayarkan tukin yang tertunda dan menjamin anggaran dan pencairan tukin tahun 2025 untuk semua dosen ASN Kemendiktisaintek tanpa diskriminasi. Ketua Koordinator Nasional ADAKSI, Anggun Gunawan, menyatakan bahwa jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mereka akan mengambil langkah lebih lanjut dengan aksi mogok nasional. Togar juga meminta kepada dosen ASN untuk menyampaikan aspirasi mereka secara objektif dan memastikan kepatuhan ASN sebagai panutan.
