Empat Skenario Serangan Israel ke Gaza di Ambang Pintu PD 3

by -327 Views

Dalam masyarakat internasional, berlaku hukum rimba di mana mereka yang kuat akan menang. Hukum internasional oleh negara-negara hanya digunakan sebagai alasan pembenar tindakan mereka, bukan sebagai penentu siapa yang benar dan siapa yang salah.

Hal ini terlihat dalam serangan Israel ke Gaza dengan alasan membela diri atas serangan mendadak Hamas dan mencari pemimpin Hamas yang bertanggung jawab. Serangan ini dapat terus dilakukan tanpa ada negara yang dapat menghentikannya karena dukungan AS terhadap Israel.

Namun, serangan Israel ini jelas tidak proporsional dan melanggar banyak aturan perang yang diakui sebagai hukum kemanusiaan internasional. Israel tidak membedakan antara warga sipil dengan mereka yang terlibat dalam konflik ini. Bahkan, rumah sakit dan tempat ibadah juga menjadi sasaran serangan dengan alasan banyak pejuang Hamas bersembunyi di sana.

Banyak negara telah meminta agar serangan Israel dihentikan, yang terlihat dalam Resolusi Majelis Umum PBB. Namun, karena berlaku hukum rimba dalam masyarakat internasional, resolusi ini diabaikan dan serangan terus dilancarkan dengan korban warga sipil yang terus bertambah.

Ada empat skenario di mana serangan Israel akan berakhir. Pertama, Israel berhasil menangkap pemimpin Hamas atau menemukannya dalam keadaan tidak hidup. Selanjutnya, Israel akan menggunakan otoritasnya untuk memastikan bahwa Hamas tidak melakukan serangan terhadap Israel.

Namun, jika serangan Israel untuk menemukan pemimpin Hamas dihadapi oleh pejuang Hamas, maka serangan akan berlanjut, terutama jika serangan itu dihadapi oleh warga sipil Palestina yang tidak ingin tanah mereka diambil oleh Israel.

Skenario kedua adalah jika terjadi pergantian kepemimpinan di Israel. Saat ini, PM Benjamin Netanyahu sedang menghadapi protes dari sebagian masyarakatnya. Jika ada pergantian kepemimpinan, diharapkan pemimpin baru Israel akan lebih bersedia mengakhiri serangan dan kebijakannya terhadap Hamas lebih lunak.

Skenario ketiga adalah jika Presiden AS dapat mengendalikan serangan Israel. Hingga saat ini, Pemerintah AS terlihat tidak mengambil langkah untuk menghentikan serangan Israel dan seolah-olah membenarkannya dengan alasan bela diri. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dunia untuk menunjukkan pendapat mereka sehingga Presiden AS mengetahui bahwa mayoritas manusia menentang serangan Israel demi kemanusiaan, bukan untuk membela Hamas.

Jika perlu, masyarakat dunia harus memviralkan dampak serangan Israel pada warga sipil yang tidak bersalah kepada masyarakat di AS. Harapannya, warga AS akan menekan pemerintah mereka untuk mengendalikan Israel dan menghentikan serangan tersebut.

Kepala negara dan kepala pemerintahan, termasuk Presiden Jokowi, juga dapat menghubungi langsung Presiden Joe Biden untuk menjelaskan konsekuensi yang akan timbul jika serangan Israel terus berlanjut.

Terakhir, serangan ini akan berakhir jika sejumlah negara ikut campur dalam konflik ini. Saat ini, Iran telah melakukan latihan perang, tetapi AS tidak akan tinggal diam dan bersiap untuk menghadapi campur tangan Iran dengan mengerahkan kapal induknya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa Rusia dan Tiongkok juga akan ikut campur.

Jika skenario ini terjadi, maka Perang Dunia III sudah diambang pintu. Ini berarti, serangan Israel ke Gaza akan berakhir, tetapi akan muncul perang yang lebih besar. Ini adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh umat manusia.

Penulis adalah seorang Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani.